You’ll Never Walk Alone

Penulis: Erri Subakti

Sekitar setahun lalu saya sempat melihat sebuah status FB di timeline saya, seseorang yang mau suicide. Saya ga kenal orangnya. Belum pernah ketemu. Hanya ada di friend list saja. Mungkin karena grup-grup FB yang saya ikuti dulu.

Saya ga pernah menganggap enteng postingan ke arah bundir. Baik becanda atau hanya niat saja. Karena siapa yang tau ujungnya…

-Iklan-

Maka saya inboxlah dia.

Perempuan. Usia sekitar 24 tahun.

Saya ajak ngobrol. Tentu juga dengan nanya, “Kamu kenapa, sini cerita sama om.

Eh enggak. Ya nanya aja ada apa sih.

Lalu berceritalah dia. Yang membuat saya terhenyak. Speechless.

Saya ga akan cerita apa yang ia alami.

Hanya intinya di usia semuda itu “hidup sudah memporakporandakan dirinya habis-habisan”. Wajar kalau dia sampai “menyerah” lagi untuk terus hidup.

Pengalaman pahit dan pedihnya bukan cuma sesekali. Tapi banyak pengalaman pahit yang menekan psikologisnya sejak kecil.

Apakah dia tidak meminta pertolongan Tuhan?

Oh pasti. Dia selalu berdoa.

Cuma memang yang Maha Pencipta Maha Tau siapa dan ujian apa yang diberikan kepada manusia. Semua sesuai kadarnya.

Dan kadar ujian uang ia alami akhirnya mengantarkan dirinya menjadi rutin ke psikiater tiap bulan. Minum beberapa obat gangguan kejiwaan tiap hari. Ini selalu ada efeknya. Gak minum pun ada efeknya. Bahkan sempat dirinya dirawat di RSJ.

Anyway, saat itu dia keluar semua cerita-ceritanya. Lepas. Bahkan saya yang hanya sebagai “pendengar” gak mampu memberikan saran atau quote-quote bijak. Karena apa yang dialaminya sungguh berat.

Seusai cerita banyak nampaknya ia lebih lega. Dan urung terus murung dan berpikir untuk bundir. Ia coba terus jalani hidup ya jalani saja ke mana Tuhan akan membawanya.

Time flies. Saya ga kontak-kontak lagi. Hanya memantau dari postingan FB-nya saja. Nampak enjoy dia.

Setahun berselang. Ada kalanya manusia menghadapi masalah yang sulit diceritakan kepada siapapun bahkan orang-orang terdekatnya. Karena siapa yang akan memahami masalah yang dihadapi, bagaimana responnya, apakah bisa dimengerti.

Saat saya terhantam sebuah masalah yang begitu membuat saya merenung hebat. Lalu saya ingat si perempuan muda setahun lalu. Yang jauh memiliki masalah lebiiihhh berat dari saya. Saya pikir dia bisa memahami kalau saya bercerita ke dia.

Saya kontaklah dia. Lalu langsung cerita. Dan benar. Dia yang bisa paham tanpa tendensi apapun atas cerita saya. Saling sharing-lah. Yang sedikit membuat saya lega saat itu. Dan berarti sekali.

Sejak itu beberapa kali kalau saya sekedar mau sharing. Ataau sebaliknya. Kita bertemu.

Dia nampak lebih baik. Beberapa efek obat psikiater berganti-ganti dampak baik dan buruknya. Ada yang bikin gak tidur-tidur. Ada yang bikin dia tidur 25 jam. Set dah…. ada lagi yang efeknya bikin dia bisa lihat wowo kunti dan poci…. hiii….

Yah itu semua dia harus jalani. Karena kalau tidak minum juga lebih buruk efeknya. Dia didiagnosa schizo dan bipolar. Maka halu-halu kerap ia alami. Macem-macem….

Well eniwei lagi. Dia sedang nyari-nyari kerjaan. Sekali dua kali saya rekomendasikan ke kenalan yang punya usaha.

Lalu dia juga ikut pelatihan UMKM di kecamatan. Karena skill tata boganya bagus. Ia pun menonjol di antara para peserta ibuk-ibuk lainnya. Pihak kecamatan memfasilitasinya beberapa hal. Rekening Bank DKI, izin UMKM, sampai BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal.

Finally kini dia baru launching usaha kulinernya sendiri. Baru buka sudah laris alhamdulillah. Hari pertama sudah ratusan pesanan.

Modalnya?

Kebetulan anak ini emang bisa dan terbiasa hidup apa adanya. Jadi uang-uang hasil pekerjaan sebelumnya selalu ia tabung. Ia tak tertarik sama sekali bergaya hidup konsumtif. Apa yang bisa ia gunakan ia pakai. Apa yang gak ada, gak apa-apa. Apa yang memang dibutuhkan baru dia beli.

Maka dari tabungannya cukuplah untuk memulai usahanya ini.

You’ll never walk alone

When you walk through a storm
Hold your head up high
And don’t be afraid of the dark

At the end of a storm
There’s a golden sky
And the sweet silver song of a lark

Walk on through the wind
Walk on through the rain
For your dreams be tossed and blown

Walk on, walk on
With hope in your heart
And you’ll never walk alone

You’ll never walk alone

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here