SintesaNews.com – Himpunan Alumni IPB (HA-IPB) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua dan Sekjen yang baru periode 2021-2025. Munas akan berlangsung tanggal 17-19 Desember 2021.
Ada tiga pasangan calon Ketua dan Sekjen yang maju dimana salah satunya adalah Wagub Sumatra Barat Audi Joinaldi sebagai Calon Ketua.
Ganda Situmorang yang pernah bertugas sebagai Tenaga Ahli Cegah Korupsi Stranas Pencegahan Korupsi di KPK tahun 2019-2020 menanggapi pencalonan Wagub Audi dengan seabrek masalah di provinsi Sumatra Barat sebaiknya fokus saja membenahi kampung halaman.
“Jangan sia-siakan amanah rakyat Sumbar yang telah diberikan,” ujar Ganda.
Apalagi data menunjukkan bahwa provinsi Sumbar merupakan satu provinsi termiskin saat ini dan masalah lainnya, supaya Audi fokus memperbaiki tata kelola birokrasi, menjalankan program-program Pencegahan Korupsi demi mengejar ketinggalan Provinsi Sumbar di segala aspek.
Apalagi disamping jabatan publik Audi sebagai Wagub juga memiliki bisnis di berbagai perusahaan yang dia miliki.
“Luar biasa sekali nantinya kesibukan Audi seandainya posisi Ketua HA IPB sebagai organisasi sosial namun akan banyak menyita waktu perjalanan dinas khususnya Sekretariat HA IPB di Bogor,” tambah Ganda.
Ganda juga menyoroti beberapa isu seputar munas HA IPB seperti diubahnya AD ART oleh pengurus lama tanpa melalui Munas. Apapun materi perubahan itu sebuah tindakan tidak terpuji dan jauh dari nilai-nilai integritas dan etika yang dijunjung tinggi oleh civitas akademika IPB.
Di samping itu, pengurus HA IPB juga ternyata tidak memiliki laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Padahal ukuran akuntabilitas mendasar sebuah organisasi adalah tersedianya sebuah laporan keuangan tahunan yang sudah diaudit oleh KAP.
Jadi tiga aspek akuntabilitas, etika dan integritas ini menjadi masalah fundamental yang menjadi nilai merah pengurus saat ini dan mesti dibenahi oleh pengurus baru dengan tim yang diisi oleh orang-orang yang baru pula ke depan.
Ganda juga sangat setuju dengan usulan sistem pemilihan e-voting usulan Suwidi Tono.
Sebelumnya Suwidi Tono, seorang kolumnis dan aktifis anti-korupsi menyuarakan pentingnya melakukan e-voting dalam proses memilih Ketua dan Sekjen HA-IPB.
“E-voting selain efisien, juga optimal menjangkau, melibatkan partisipasi aktif dan rasa memiliki alumni yang berjumlah 120 ribu lebih dan tersebar di seluruh negeri dan dunia, terhadap HA IPB,” tulisnya.
Dan sudah diadopsi oleh ITB, ITS, Unair dan beberapa fakultas di UI. E-voting merepresentasikan tiga hal substansial: suara alumni tidak diwakilkan, segala bentuk campur tangan dinihilkan, dan akseptabilitas calon ditentukan suara mayoritas alumni.
“Di tengah tiga disrupsi yang sedang melanda dunia saat ini, Covid-19, climate change dan teknologi 4.0, Maka satu langkah nyata mitigasi dan adaptasi untuk memastikan kualitas demokrasi pemilihan langsung di munas HA IPB memang dengan mengadaptasi sistem e-voting,” pungkas Ganda alumna Fakultas Kehutanan IPB angkatan 34.
13122021