Penulis: Langit Quinn
SintesaNews.com – Di media sosial, ramai beredar narasi yang menyebutkan vaksin Sinovac mengandung bahan-bahan berbahaya seperti boraks dan formalin.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Hikmawati. Berikut adalah narasi yang diunggah oleh akun tersebut.
“Astagfirulloh ‘aladzim
Coba perhatikan kemasan vaksin SINOVAC COVID 19 yg akan disuntikkan kepada pasien, lihat & simak baik2 dng jelas, agar kita tahu isi kandungan dari vaksin SINOVAC COVID tsb.
Didalamnya jelas bgtz bertuliskan “ONLY FOR CLINICAL TRIAL” (hanya untuk uji coba klinis alias untuk KELINCI percobaan) dan coba sekali lagi perhatikan kembali COMPOSITION & DESCRIPTION dng baik2, bahwa didlm kandungan vaksin tsb yaitu berasal dari VERO CELL atau berasal dari jaringan KERA HIJAU AFRIKA (jelas sangat tdk halal untuk umat ISLAM) kemudian didalamnya mengandung virus hidup yg dilemahkan serta mengandung bahan2 dasar yg sangat berbahaya (Boraks, Formaline, Aluminium, Merkuri dll).
Blom lagi yg tdk tertulis dlm kemasan, yaitu tdk ada jaminan tertular penyakit setelah di vaksin & tdk ada jaminan tdk tertular penyakit atau kompensasi dari perusahaan SINOVAC jika terjadi cidera atau hal2 yg lainnya.Sumber berita ini diambil dari sumber yg membahas efek samping vaksin SINOVAC COVID 19.
Untuk lebih jelasnya bisa buka link nya di hasil keterangan FDA klik :
https://www.fda.gov/media/143557/download…
HASBUNALLAH WANI’ MAL WAKIL NIKMAL MAULA WANI’ MAN NASIR “Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami, dan ALLAH adalah sebaik-baik pelindung”, Aamiin yarobbal ‘alamiin”.
Demikian narasi menyesatkan tersebut.
Fakta:
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id, klaim yang menyebut vaksin Sinovac mengandung boraks, formalin hingga virus hidup yang dilemahkan adalah klaim yang keliru.
Dikutip dari Sehatnegeriku.kemkes.go,idm Juru Vicara Vaksin Covid-19 PT. Bio Farma, Bambang Herianto memberikan klarifikasi mengenai uji klinik dan kandungan sel vero.
Ia menjelaskan perbedaan kemasan vaksin untuk uji klinik adalah kemasan Pre-Filled Ayringe (PFS) atau isi kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan, sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi dikemas dalam bentuk vial single dose dan tidak ada label ‘only for clinical trial’ dikarenakan sudah memperoleh izin penggunaan.
Vaksin Sinovac tidak mengandung sel vero. Sel tersebut digunakan hanya sebagai media kultur untuk kembang dan tumbuh virus untuk memperbanyak virus sebagai bahan baku vaksin.
Sel vero tidak terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin dan tidak mengandung virus yang dilemahkan.
Beberapa bahan yang disebutkan dalam narasi seperti aluminium hidroksida digunakan untuk meningkatkan kemampuan vaksin.
Vaksin Sinovac sendiri tidak mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, merkuri dan bahan pengawet lainnya. Keamanan kandungan vaksin tersebut telah teruji di bawah pengawasan BPOM dan telah memenuhi standar internasional.
Jadi,
dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut vaksin Sinovac mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan formalin hingga mengandung virus hidup yang dilemahkan adalah klaim yang salah.
Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.