SintesaNews.com – Sebuah video amatir viral di layanan percakapan, seorang Kepala Desa (Kades) di Majalengka menegur ustadz yang berceramah mengkafir-kafirkan orang lain dan diduga menghujat pemerintah. Konten isi ceramah yang biasanya digaungkan oleh gerombolan ormas terlarang FPI.
Namun kejadian berikutnya Kades yang menegur tersebut malah dipersekusi oleh gerombolan yang berpakaian putih-putih seperti ciri khas ormas terlarang FPI.
Pada akhirnya Kades yang terancam keselamatannya ini yang meminta maaf kepada “ustadz” penceramah ‘kofar-kafir’.
Sebagaimana diketahui sejak gembong FPI dikurung aparat karena banyaknya kasus hukum yang diterima akibat kelakuannya selama bertahun-tahun meresahkan dan memecah belah masyarakat Indonesia, menyusul dilarangnya ormas FPI yang AD/ART-nya tidak berdasarkan Pancasila, sel-sel dari gerombolan tersebut secara diam-diam masih melakukan aktivitas di beberapa daerah.
Masyarakat harus lebih waspada dalam melaporkan kegiatan-kegiatan dari sel-sel ormas terlarang di Indonesia. Khususnya aparat keamanan harus pro aktif agar aktivitas-aktivitas berkedok kegiatan agama namun mengancam keutuhan bangsa dan NKRI harus segera ditindak.
(Erri Subakti)