Pembungkaman Suara dan Represif, Usai Kritik Walikota Medan, 4 Ketua Organisasi Mahasiswa Ditangkap Polisi

SintesaNews.com – Empat orang pimpinan organisasi mahasiswa ditangkap polisi. Sebelumnya, keempat orang pimpinan organisasi tersebut melayangkan kritik keras terhadap kinerja Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga merupakan bakal calon Gubernur Sumatra Utara (Gubsu).

Bobby merupakan menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia adalah suami dari anak kedua Jokowi, Kahiyang.

Polisi berdalih, keempat pimpinan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus itu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Medan, Sumatera Utara.

-Iklan-

Informasi yang didapat, 4 orang yang ditangkap polisi masing-masing adalah Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan.

Selanjutnya, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH).

Melansir tribunmedan, Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba membenarkan soal penangkapan itu. Namun ia tidak menjelaskan secara detail tindak pidana dalam operasi tersebut. Katanya kasus tersebut terkait suap.

“Kira-kira demikian,” ujar Jama Kita.

Sebelumnya, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota pada Senin (29/7).

Puluhan massa dari organiasi GMNI, HIMMAH, KAMMI, dan PMII, yang tergabung dalam Cipayung Plus, menggeruduk Balai Kota, mengkritisi kinerja Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Dalam dialog antara perwakilan mahasiswa, Bobby Nasution terlihat sampai tersulut emosi saat mahasiswa mulai mencecarnya terkait proyek di Kota Medan.

Saat itu, puluhan mahasiswa Cipayung Plus yang terdiri dari GMMI, Himmah, Kammi dan PMII menilai kinerja Wali Kota Medan Bobby Nasution yang tidak beres.

Usai berdebat selama empat jam itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun izin pamit meninggalkan para mahasiswa.

Ketua koordinasi Cipayung Plus, Muhammad Amin mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikannya ke Wali Kota Medan.

Adapun beberapa tuntutannya itu, diantaranya Wali Kota Medan Bobby Nasution   dinilai  mengingkari janji kampanye nya.

“Pak Wali juga gagal sebagai pemimpin Wali Kota. Untuk itu kami meminta,  DPRD Medan memanggil Wali Kota atas carut marutnya pembangunan,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here