Usai Ditolak Berkoalisi oleh Prabowo, Peluang Anies Makin Tipis

Penulis: Erri Subakti

Setelah Ketum Nasdem Surya Paloh bertemu Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan menghasilkan keputusan tidak berkoalisi, yang artinya apabila Nasdem terus ingin memajukan Anies Baswedan sebagai bacapres, akan dihadapi oleh Prabowo.

Maka dengan begitu peluang Anies dalam pencapresan di Pemilu 2024 makin menipis untuk bisa menang.

-Iklan-

Sebagaimana diketahui trend elektabilitas capres, nama Ganjar Pranowo terus menempati urutan teratas. Disusul peringkat kedua oleh Prabowo.

Dan konstelasi trend elektabilitas ini terus seperti itu dengan menempatkan nama Anies jauh di belakang Prabowo.

Bahkan pada survei untuk kalangan milenial dan Gen Z dimana kalangan ini memiliki proporsi suara terbanyak pada Pemilu 2024 nanti, yaitu mencapai 60% dari jumlah pemilih, nama Anies malah kalah elektabiitasnya dengan Ridwan Kamil.

Sementara nama Ganjar dan Prabowo terus menempati urutan pertama dan kedua.

Ada pengamat politik yang memperkirakan terbukanya peluang PDIP dan Gerindra berkoalisi. Terlebih kedua parpol besar ini ada di dalam pemerintahan saat ini.

Namun proses komunikasi dan lobby politik masih terus berlangsung. Duet Ganjar-Prabowo masih belum bisa menjadi kepastian. Terlebih Partai Gerindra telah mengumukan akan tetap mengusung Prabowo sebagai capres.

Sementara di sisi lain PDIP masih menunggu keputusan Ketua Umumnya. Mirip seperti pada 2014 Jokowi diberi mandat sebagai capres yang diusung oleh PDIP. Dalam momen yang tepat.

Sesungguhnya “permainan” selesai jika PDIP dan Gerindra pada akhirnya seiring sejalan dalam kontestasi Pemilu 2024 meski harus bersaing secara sehat.

Tinggal Anies -Nasdem, PD dan PKS- dan pendukungnya kembali mengais-ngais remah-remah residu politik usai Pemilu 2024.

Hm… mending jualan cilok deh…

Baca juga:

Surya Paloh Lobby Prabowo Tawarkan Anies, Prabowo Ogah, “Kita Hadapi”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here