Ujian Praktek di MA Darut Taqwa Semarang Sudah Terapkan Kolaborasi Antar Mata Pelajaran

Penulis: Nurul Azizah

Alhamdulillah ujian praktek kelas XII jurusan IPA dan IPS MA Darut Taqwa Semarang tahun 2023 sudah menerapkan kolaborasi antar mata pelajaran. PT

Ujian praktek kolaborasi antar mata pelajaran dilaksanakan sehari full dari jam 07.30 – 13.00 WIB.

-Iklan-

Kamis, 9 Februari 2023 siswa-siswi MA Darut Taqwa sudah menyediakan beberapa ekor ayam hidup untuk disembelih kemudian dimasak aneka olahan ayam.

Di MA Darut Taqwa belum memakai Kurikulum Merdeka (KuMer), Insya Allah akan diterapkan pada tahun pelajaran 2023-2024. Walaupun belum menerapkan KuMer tetapi sosialisasi dan penjajakan terus dilakukan.

Sebagai penjajakan tahun ini ujian praktek kelas XII sudah mulai mengimplementasikan KuMer.

Tahun-tahun sebelumnya masing-masing mata pelajaran mengadakan ujian secara terpisah untuk masing-masing mata pelajaran. Beban peserta didik juga semakin bertambah berat dan melelahkan. Karena masing-masing guru menuntut berbagai tagihan kompetensi yang harus dikerjakan secara mandiri. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan sebuah model pembelajaran inovatif berupa proyek kolaborasi antar mata pelajaran yang bisa mengurangi beban kerja peserta didik.

Proyek kolaborasi antar mata pelajaran membawa ke arah positif dengan mengedepankan profesionalisme yang menunjang nilai sosial yang tinggi. Hal ini sesuai dengan karakter profil pelajar Pancasila, yaitu 1) beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhak mulia. 2) berkebinekaan global, 3) gotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Untuk itu mapel Fiqih, Akidah Ahlak, Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK), Kewirausahaan (KWU) serta Bahasa Indonesia berkolaborasi untuk praktek penyembelihan ayam kampung kemudian dimasak dengan berbagai olahan dari bahan ayam ditambah dengan bumbu-bumbu yang disiapkan sendiri oleh peserta didik.

Untuk praktik penyembelihan ayam dinilai oleh guru Fiqih, mulai dari memegang ayam, doa dan proses penyembelihan ayam. Penilaian selanjutnya adalah membersihkan bulu-bulu ayam secara Fikih. Guru Fikih menyiapkan penilaian anak dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari tiga anak. Guru Fikih membuat video dan foto dari kegiatan menyembelih ayam. Itu jadi dasar penilaian ujian praktek Fiqih.

Setelah daging ayam dipotong-potong penilaian selanjutnya adalah pengolahan ayam menjadi aneka lauk. Ini sudah menjadi kewenangan dari guru SBK dari proses merebus ayam, membuat bumbu, sampai aneka olahan ayam matang. Ayam diolah berbeda-beda dari masing-masing kelompok. Ada yang dibuat rendang, gulai, rica-rica, sup ayam, ayam geprek, ayam bumbu bali, dan lain-lain. Jadi guru SBK melakukan pengamatan dan penilaian masing-masing kelompok saat mengolah ayam dengan inovasi olahan. Guru SBK juga membuat dokumentasi masing-masing kelompok dengan video dan foto kegiatan memasak ayam.

Setelah ayam matang, tugas selanjutnya guru KWU untuk menilai ujian praktek menata olahan ayam menjadi hidangan yang bagus di atas meja. Penilaian dilakukan saat peserta ujian menata di piring hias, dan bahan-bahan tambahan hiasan dari sayuran dan buah agar hiasan tampak menarik. Setelah itu hasil olahan yang sudah tertata ditaruh di atas meja dan dinilai lagi. Guru KWU juga melakukan pengamatan dan penilaian ujian praktek KWU saat menata olahan dalam kemasan siap saji dengan aneka hiasannya. Divideokan dan difoto untuk dokumentasi.

Sementara guru Akidah Ahlak menilai ujian prakteknya dengan melakukan pengamatan perilaku mereka saat melakukan ujian praktek, kesopanan, gotong royong, kerja sama antar siswa dalam kelompok. Kekompakan dalam menyediakan alat memasak, kerja sama antar anggota, tidak iri satu sama lain. Saling tolong menolong dalam menyelesaikan pekerjaan dari menyembelih ayam, membersihkan ayam, mengolah dan menyajikan. Jangan sampai ada anak yang diam hanya memerintah temannya tanpa mau bekerja. Guru Akidah Ahlak mengamati perilaku peserta ujian dari awal hingga akhir. Dokumentasi juga diperlukan saat anak-anak saling kerja sama dan saling melengkapi satu sama lain. Dengan penilaian dari guru Akidah Ahlak, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran bermakna karena saling menghargai kontribusi semua anggota kelompok selama berkomunikasi.

Setelah semua selesai hari berikutnya guru Bahasa Indonesia menilai ujian praktek dengan laporan kegiatan penyembelihan ayam, biaya yang dikeluarkan, anggaran, pembagian tugas, apa saja yang dibeli, semua dilaporkan secara tertulis dari perencanaan hingga laporan hasil olahan beserta dokumentasinya.

Dengan proyek kolaborasi antar mata pelajaran, guru dapat bekerja sama dengan mata pelajaran lainnya untuk mengukur kompetensi tertentu yang dianggap menjadi inti (core) pembelajaran sehingga tercipta suatu tagihan (penugasan) untuk melatih berbagai kecakapan. Kolaborasi ini memberi pengalaman belajar secara terpadu dalam memperoleh kecakapan hidup (life skill).

Untuk ujian praktek selanjutnya adalah kolaborasi mata pelajaran IPA yaitu Fisika, Biologi, Kimia. Kolaborasi mata pelajaran bahasa yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Sedangkan ujian praktek Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Qur’an Hadis secara mandiri, tidak dikolaborasikan. Karena ini praktek olah raga dan Qur’an Hadis praktek baca tulis Al-Qur’an secara individu.

Keuntungan model pembelajaran kolaborasi adalah menumbuhkan kreatifitas dan inovasi baik bagi guru mata pelajaran maupun siswa.

Nurul Azizah, Pendidik dan Pengamat Pendidikan.

Buku
Buku “Muslimat NU di Sarang Wahabi” karya Nurul Azizah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here