Transformasi Digital adalah Keniscayaan dan Tak Terhindarkan

Penulis: Barry Simorangkir

Zaman berubah sedemikian cepat, terlebih kalau kita melihat anak-anak muda sekarang terutama yang terlahir sebagai digital native mereka begitu fasih dengan penggunaan teknologi dewasa ini. Kini nyaris semua hal dari sendi-sendi kehidupan manusia shifting menjadi serba digital.

Pandemi Covid-19 pada 2020-2022 lalu telah memaksa semua orang pada akhirnya permisif untuk menggunakan teknologi pada berbagai aktivitasnya. Dari mulai pendidikan, pekerjaan, hingga pemenuhan kebutuhan hidup lainnya.

-Iklan-

Maka kalau kita masih selalu mengandalkan aktivitas konvensional dalam kehidupan sungguh akan sangat ketinggalan. Siap tidak siap, kita sudah harus menatap masa depan. Jangan sampai menjadi “korban” dari kemajuan teknologi digital sekarang ini.

Sudah semestinya kita berbicara mengenai konsep ke depan. Apa sih sebenarnya peluang dan tantangan di masa depan, dan apa yang akan terjadi di dunia yang berpengaruh secara signifikan dalam kehidupan kita di masa datang.

Perubahan yang begitu cepat dan drastis dalam ICT (Information, Communication & Technology) juga membawa dampak signifikan pada kerja pemerintahan. Transformasi Digital sudah harus dilakukan secara menyeluruh.

Dalam bidang medis, teknologi mampu memprediksi seorang manusia akan mengalami sakit apa saja, dan segera bisa dicegah dan mendapatkan penyembuhannya. Hingga usia manusia bisa mencapai 150 tahun.

Masa depan ketenagakerjaan juga mengalami perubahan yang drastis. Dan di sinilah pentingnya peningkatan kualitas di bidang pendidikan.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah hanya akan menjadi market dari kemajuan teknologi ini?

Demografi Indonesia pada tahun 2030, diperkirakan ada sebesar 70% penduduk Indonesia dengan usia produktif (bonus demografi).

Namun kualitas pendidikan kita berdasarkan data PISA (The Programme of International Assesment) menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia berada pada ranking ke-68 dari 81 negara yang disurvei oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Di sisi lain, McKinsey Global Institute memperkirakan jumlah konsumen di Indonesia sebanyak 90 juta orang.

Padahal kalau kita lihat anggaran pendidikan kita dalam APBN sudah sebesar Rp 660,08 triliun. Sementara itu kualitas pendidikan antara di Jawa dan luar Jawa sangat ekstrim bedanya.

Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi bencana demografi, dimana 10 juta generasi produktif menjadi pengangguran dengan kualitas SDM yang rendah, supaya Indonesia tidak tergilas dengan kemajuan teknologi di dunia?

Upaya Indonesia untuk menjadi negara maju harus didukung kualitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi, inovasi, kualitas pendidikan, infrastruktur, serta kemampuan daya saing yang memadai. Indonesia harus memastikan berlangsungnya transformasi ekonomi dari yang berbasiskan sumber daya alam menuju ekonomi yang berbasis sumber daya manusia dan teknologi. Karena negara maju bukan dinilai dari pertumbuhan ekonomi saja, namun juga dilihat dari kesejahteraan yang merata. Ini ditunjukkan dari indikator Human Development Index, yaitu kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.

Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia untuk menghasilkan kreativitas yang bisa menggerakkan ekonomi, menjadi sangat penting.

Satu tantangan terbesar lainnya adalah bagaimana pelaku birokrasi memperbaiki diri serta membuat pelayanan lebih mudah dan simpel. Pembenahan pada berbagai tantangan di atas membutuhkan konsistensi untuk menjamin pertumbuhan ekonomi dan kesinambungan pembangunan Indonesia. Maka jangan sampai kita hanya menjadi market saja. Untuk itu sebaiknya anak-anak muda harus menyiapkan diri dengan disiplin ilmu, terutama dalam bidang teknologi.

Barry Simorangkir
barry.id
________________

Penulis adalah Penasehat Senior Smart City Indonesia di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, ahli dan praktisi di bidang ICT, Master of Science dalam bidang Computer Science dari University of Chicago, Amerika Serikat.

Baca juga:

Pancasila di Era Digital

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here