Titik Padu Relawan dan Partai Politik Pengusung Ganjar Pranowo

Calon Presiden (Capres) PDIP Ganjar Pranowo menemui ribuan Relawan Jokowi di Basket Hall, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/5/2023) malam. Foto: MPI/Felldy Utama.

Penulis: La Ode Budi

Kejayaan bangsa Indonesia adalah kepentingan semua komponen bangsa.

Jalannya cuma satu: keberlanjutan pembangunan.

-Iklan-

2024, Relawan dan Partai Politik akan mudah bersepakat jika mendasarkan pada rekam jejak Capres. Sebab :

Sangat berbahaya, jika capres mencari kemenangan dari politik SARA dan identitas. Membenturkan minoritas dan mayoritas. Hancur Indonesia.

Sangat berbahaya, jika keluarga, anak istri, akan terlibat menjadi “dealer” kebijakan pemerintah dan peluang ekonomi (KKN kembali marak).

Sangat besar kerugian bangsa, jika sang penerus ingin kelihatan cerdas, dengan membatalkan dan membelokkan semua pembangunan yang dicapai oleh Jokowi. “Saya beda teori!”, alasannya.

Sulit kita berharap lompatan kemajuan, jika penerus Jokowi bukan seorang “street smart” (punya pengalaman membangun). Hanya kuat di konsep, tata kata dan normatif, tapi lemah di eksekusi (mangrak).

Akan terhalang rakyat berpartisipasi dalam pembangunan, kalau presiden tidak biasa apalagi alergi kontak dengan rakyat. Takut kritik, tidak biasa berdialog.

Kesatuan bangsa kita akan melemah, jika penerus Jokowi bersifat memelihara kebencian atau dendam (lawan politik). Daerah yang tidak memilih, tidak diakomodasi dalam pembangunan. Musuh selamanya.

Rakyat Indonesia, sudah terbiasa dikunjungi Jokowi hingga pelosok, dan jadi kebanggaan, kehormatan dan cerita hingga cucu cicit.

Karenanya rakyat akan merasa kehilangan kalau penerus Jokowi tidak melakukan hal yang sama. Jarang berkunjung ke daerah, karena terhalang stamina lemah, karena umur misalnya.

Acuan rekam jejaklah yang mempertemukan Relawan dan Partai.

(Relawan dan Partai berpadu kerja) : “Kreeeek ….” istilah Jokowi.

KIBAR INDONESIA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here