SintesaNews.com – Mungkin masih banyak yang belum tau bahwa penyakit flu biasa yang sering menyerang kita sesungguhnya belum pernah ada obatnya. Obat-obatan yang selama ini kita konsumsi bukanlah untuk membunuh virus tersebut, melainkan hanya untuk meredakan gejala flu. Dan jangan kaget bahwa flu biasa tersebut juga disebabkan oleh virus corona. Ada 2 spesies virus corona yang telah diidentifikasi sejak tahun 1960-an, yaitu: Human Coronavirus 229E (HCoV-229E) dan Human Coronavirus OC43 (HCoV-OC43).
Virus korona manusia (human coronavirus/HCoV) tersebut telah lama bertanggung jawab sebagai penyebab flu biasa pada manusia. Hal ini dituliskan oleh Catharine I Paules dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Pennsylvania, dan Hilary D Marston dan Anthony S Fauci dari Institut Kesehatan Nasional, Maryland, AS, dalam artikel mereka yang berjudul ”Virus Korona: Lebih dari Sekadar Pilek” yang dimuat dalam The Journal of the American Medical Association edisi 23 Januari 2020. Artikel mereka juga dimuat dalam Science Daily di tanggal yang sama. (Kompas.id)
Namun, pada abad ke-21, ada dua HCoV yang sangat patogenik atau menyebabkan penyakit pernapasan. Kedua HCoV itu adalah virus korona sindrom pernafasan akut yang parah (severe acute respiratory syndrome coronavirus/SARS-CoV) dan virus korona sindrom pernafasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome coronavirus/MERS-CoV).
SARS-CoV diidentifikasi tahun 2003, sementara MERS-CoV diidentifikasi 9 tahun kemudian, yaitu tahun 2012 dari wilayah Timur Tengah.
Tidak banyak yang tau bawah pada tahun 2004 dan 2005 juga telah teridentifikasi 2 spesies virus corona lain yaitu jenis Human Coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus) dan human coronavirus HKU1.
Terakhir yang muncul dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei China, virus corona itu merupakan jenis baru, yang dinamakan Novel Coronavirus atau 2019-NCov. Virus ini yang membuat Wuhan locked down, hingga beberapa negara termasuk Indonesia harus mengevakuasi warga negaranya untuk pulang ke negara asalnya. Sebanyak 450 WNI yang telah dievakuasi dinyatakan sehat sejak dari Wuhan dan kini tengah menjalani rangkaian Observasi WNI Sehat di Pulau Natuna.