Penulis: Wandi Ruswannur
Eceng Gondok (Latin: Eichhornia Crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Dibeberapa daerah di Indonesia, memiliki nama lain seperti Kelipuk (Palembang), Ringgak (Lampung), Ilung-ilung (Dayak) dan Tumpe (Manado). Tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang bisa merusak lingkungan perairan di sekitarnya.
Eceng Gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Ia memiliki kecepatan tumbuh yang cepat sehingga masyarakat sekitar dibuat jengkel dengannya.
Namun hal itu tidak berlaku bagi Tanissa Puti Rahmadiva, Mojang Wakil 1 Purwakarta 2021, ia justru berhasil mengubah Eceng Gondok menjadi produk yang layak untuk dijual.
Ia mengatakan, kerajinan Eceng Gondok bisa mengubah recehan menjadi jutaan bahkan miliaran dengan memanfaatkan Eceng Gondok menjadi kerajinan tangan yang punya nilai ekonomi keatif.
Mahasiswi S1 Jurusan Pegembangan Masyarakat Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung ini mulai terjun membuat kerajinan tangan sejak tahun 2021. Melalui pemberdayaan masyarakat sekitar Waduk Jatiluhur, kini ia memiliki berbagai macam produk dari Eceng Gondok, seperti tas, topi, vas bunga, tempat tissue, sandal, placemet, hantaran wedding, hampers dan sebagainya.
“Bermula dari keresahan masyarakat karena Eceng Gondok hampir memenuhi Waduk Jatiluhur, sehingga menghambat mobilitas warga. Terinspirasi dari produk Eceng Rawa Pening Jawa Tengah, saya mulai dari diri sendiri dengan melakukan penelitian, belajar otodidak hingga belajar ke pengrajin. Lalu saat itu mulai mengajarkannya ke masyarakat sekitar. Alhamdulillah mendapatkan banyak dukungan terutama dari Disporaparbud Kabupaten Purwakarta yang menaungi Mojang Jajaka,” katanya kepada SintesaNews.com, Selasa (05/04/2022).
Dirinya berharap ekonomi masyarakat dapat meningkat dan Eceng Gondok di Waduk Jatiluhur dapat berkurang sehingga mobilitas warga bisa lebih optimal.
Tanissa menyebut, dengan ketekunan, keuletan, dan keinginan belajar yang tinggi membuat selalu semangat untuk membuat kerajinan tangan dengan lebih kreatif dan inovatif.
“Agar kampanye lebih luas, kita membuat akun media sosial instagram dengan nama brand Eceng Kreasi Purwakarta @ekrap.co dan @ekrapreneur,” sambungnya.
Pemilik akun instagram @tanissardiva menyampaikan bahwa Purwakarta itu sangat istimewa bukan hanya sekedar nama. Karena Purwakarta adalah tempat bersejarah dan kaya akan kebudayaannya. Didalamnya terdapat potensi sumber daya yang luar biasa.
“Di tanah Purwakarta lah saya menimba ilmu dan bertumbuh menjadi manusia seutuhnya,” ucap pemilik selendang Duta Pendidikan dan Duta SAMSAT Kabupaten Purwakarta.
Bagi Tanissa, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, dipundak kitalah terdapat tanggung jawab masa depan bangsa. Bangsa Indonesia kedepannya tergantung bagaimana generasi mudanya.
“Masa muda adalah masa emas kehidupan, di waktu luang dan sehat ini yang tidak akan bisa diulang lagi, mari manfaatkan masa muda ini dengan sebaik-baiknya,” ucap mojang yang hobinya Travelling.
Ia mengajak generasi muda untuk berkarya dan mengejar mimpi. Lebih baik gagal berkali-kali daripada tidak mencoba sama sekali.
“Tetap semangat dan teruslah belajar hingga akhir hayat. Tebarkan kebermanfaatan karena kita belum tentu merasakan masa tua, dan ketika tiba masa tua kita tidak akan bisa kembali ke masa muda. Apa yang kamu lakukan saat ini, menentukan value dirimu di masa depan,” pungkasnya.