SintesaNews.com – Berpengalaman menjadi detektif kriminal, Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran kemarin (18/12) tak cuma turun lapangan untuk inspeksi aparat kepolisian dalam melaksanakan tugasnya, tapi juga sempat ikut menangkap peserta aksi yang memukul petugas polisi.
Momen Kapolda Fadil mencengkeram dan menggeret salah seorang peserta aksi yang disuruh mundur oleh aparat namun tiba-tiba seseorang dari pendemo memukul seorang polisi yang posisinya 2 langkah di depan Kapolda.
Hanya sepersekian detik, lebih gesit dari polisi di sekelilingnya, tangan Kapolda Fadil langsung menangkap orang tersebut, ia mencengkeram dan menggeret orang itu ke arah polisi. Jajaran kepolisian langsung ikut mengamankan orang itu.
Insting detektif kriminal Kapolda Fadil seperti seorang striker (penyerang) sepakbola yang hanya butuh sepersekian detik ketika bola dalam jangkauannya untuk dilesakkan ke dalam gawang lawan.
Wajar Irjen Fadil cekatan dan tangkas dalam memburu dan menjebloskan pelaku kriminal ke dalam sel. Pengalamannya di kepolisian dihabiskan di bidang reserse (detektif) kriminal.
Baca: Kapolda Metro Jaya Turun Langsung, Polisi Merebut Mobil Komando Aksi
Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991. Dia mengawali karir dari Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya, kemudian melompat menjadi Kapolres KP3 Tanjung Priok, pada tahun 2008.
Pada tahun 2009, Fadil menjabat sebagai Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya. Selanjutnya, dia menjadi Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Jejak Irjen Pol Fadil Imran Menjebloskan Gembong Kriminal ke Sel Tahanan
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968, saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada tahun 2013, menangkap Hercules dan 49 anak buahnya. Preman kawakan itu kerap melakukan aksi pemerasan, penghasutan, melawan petugas, perusakan, dan memiliki senjata api.
Hercules ditahan di Ruang Tahanan Polres Metro Jakarta Barat.
Ketika itu, Fadil Imran menyampaikan, “Ada empat laporan yang kami terima. Diharapkan mendapatkan hukuman setimpal, agar ada efek jera.”
Fadil juga membentuk tim pemburu preman guna memberantas aksi premanisme di kawasan Jakarta Barat. Tim yang terdiri dari 20-30 personel itu memburu para pelaku tindak kejahatan, termasuk aksi premanisme yang kerap melakukan pemerasan hingga meresahkan masyarakat.
Selain itu, Fadil membuat sistem pencegahan tindak kejahatan berbasis masyarakat, yaitu Sistem Pecegahan Kejahatan alias Si Gathan. Sistem ini mengoptimalikan peran Babinkamtibmas sebagai mitra polisi dengan masyarakat dalam mengantisipasi tindakan kejahatan di masyarakat.
Dua tahun menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat, Fadil dirotasi ke Mabes Polri sebagai Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada 2016, Fadil kembali ke Polda Metro Jaya menjadi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Namun, tak lama dia kembali ke Mabes Polri menjabat Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Dalam kesibukan karirnya memimpin para detektif kepolisian, Fadil berhasil meraih gelar Doktor Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI).
Tahun 2017, Fadil dipercaya menjadi Dirtipid Siber Bareskrim Polri. Ketika menjabat, dia berhasil membongkar organisasi siber Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018.
Setahun kemudian, Fadil dimutasi dan menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga 2020. Selanjutnya, pada tahun yang sama Fadil dipercaya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Akhirnya pada 20 November 2020, Kapolri Jenderal Idham Azis, melantik Fadil Imran menjadi Kapolda Metro Jaya