Penulis: Adinda Bintari
Karyawan baru saya menceritakan pengalaman di tempat kerja sebelumnya.
Dia sudah bekerja di sana selama 8 tahun dan posisinya sudah menjadi asisten kepala bagian. Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat segalanya berubah.
Owner pemilik usaha gulung tikar. Pengeluaran tetap sama, harga sewa ruko tetap sama, tapi pendapatan anjlok drastis di luar angka-angka normal. Sempat berusaha bertahan, namun akhirnya kandas. Usaha bangkrut, seluruh karyawan terpaksa dirumahkan. Padahal ini bukan usaha yang baru setahun-dua tahun berdiri. Saat perpisahan, semuanya sedih.
Owner meminta maaf karena tidak dapat mempertahankan usaha ini.
Ibarat masa kekeringan. Sekarang punya pohon yang masih berdiri tegak walau daunnya rontok pun sudah sangat bersyukur.
Setidaknya masih bisa berharap dedaunan dan ranting akan subur kembali di masa penghujan.
Banyak orang yang pohonnya tumbang satu per satu. Tak pandang pilih, mau pohon besar atau pohon kecil. Jangankan berharap daun merimbun, akarnya saja telah mati.
Tahun ini bagi sebagian orang mungkin bukan waktu yang tepat untuk berharap keberlimpahan datang, tetapi sangat tepat untuk menyukuri apa yang tidak pergi.