SintesaNews.com – Dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) pada awal Januari 2023, 54,8% responden di Jawa Barat memilih Prabowo Subianto. Anies Baswedan berada di urutan kedua 24,8%; diikuti Ganjar Pranowo perolehan 13,2%.
DPT Terbanyak, Jawa adalah Kunci
Pada Pemilu 2019, daftar pemilih tetap (DPT) di Indonesia sebanyak 192.770.611 orang.
Dari jumlah tersebut, jumlah pemilih paling banyak berada di Jawa Barat, yakni 33.276.905 orang.
Jawa Timur dengan jumlah pemilih sebanyak 30.912.994 orang.
Jawa Tengah tercatat sebanyak 27.896.902 orang.
Sumatera Utara 9.786.005.
Banten 8.112.477 orang.
“Berdasarkan hasil survei kali ini, Prabowo Subianto masih belum tergoyangkan hegemoninya di Jawa Barat,” kata Peneliti Senior LSN, Gema Nusantara Bakry, Sabtu (14/1/2023).
“Masyarakat Jawa Barat tetap menjadi pemilih loyal (loyal voters) bagi Prabowo sekaligus juga bagi Partai Gerindra,” kata Gema.
Sementara itu, Jateng masih “dikuasai” oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sedangkan kadernya, Ganjar Pranowo berhasil unggul di antara tokoh lainnya yang ada dalam bursa capres 2024.
“Kalau Jateng masih “kandang banteng” (PDIP) dan Ganjar (Pranowo) unggul (dengan keterpilihan) sebesar 56,6 persen, sedangkan Prabowo 30,1 persen, dan Anies 10,8 persen,” ungkapnya.
Ganjar juga unggul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), namun dengan capaian suara yang tidak mutlak seperti yang didapatnya di Jateng.
Jawa Timur jadi “medan perang” Prabowo dengan Ganjar.
“Jatim tampaknya tetap akan menjadi medan pertempuran paling keras bagi para capres, terutama Prabowo dan Ganjar,” ucap Gema.
“Jika koalisi Gerindra dan PKB terus berlanjut, serta Prabowo didampingi cawapres yang disukai Nahdiyin, bisa jadi Prabowo akan menang di Jatim sekaligus secara nasional,” pungkasnya.
Puan Legowo
Sebelumnya diberitakan Puan Maharani legowo jika bukan dirinya yang dipilih untuk melenggang ke perebutan kursi RI-1.
Puan Maharani meyakini bahwa Megawati sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum menjatuhkan pilihan.
“Urusannya kemudian bagaimana memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara, dan apakah siapa, bagaimana, pasti Bu Mega punya pertimbangan sendiri. Jadi, bukan berarti harus Puan Maharani,” katanya.
Jika melihat masih kuatnya elektbilitas Prabowo di wilayah dengan DPT terbanyak, jika PDI-P mencapreskan Puan maka sangat mungkin Prabowo bisa menang.