Penulis: Aji Najiullah Thaib
Tolong dibaca tuntas, dengan pemahaman yang benar, jangan dibiasakan menginterpretasi isi hanya dari judul, dan mengambil kesimpulan dengan serampangan, dan yang jelas gak perlu pakai ngotot.
Tidak ada yang menuduh Soeharto itu PKI, kalau ada yang bilang begitu itu namanya pelintiran. Itulah makanya selama 32 tahun berkuasa dia tidak jadikan Indonesia berideologi komunis, tapi Soeharto menjadikan PKI sebagai mainanan politiknya, untuk melanggengkan kekuasaannya.
Ini sama halnya dengan orang-orang yang menggunakan agama sebagai mainan politiknya. Kalau Soeharto menakut-nakuti masyarakat dengan isu PKI, maka kelompok yang menggunakan agama sebagai mainan politiknya, menakut-nakuti masyarakat dengan isu agama.
Ancaman munculnya kembali PKI itu adalah bagian dari memainkan isu PKI untuk menakut-nakuti masyarakat, modus seperti itu yang jago memainkannya hanya kelompok Orde Baru. Jadi harus bisa bedakan menjadikan PKI sebagai mainan, tidak difahami sebagai bagian dari PKI.
Soeharto bisa bertahan berkuasa selama 32 tahun itu juga karena menjadikan isu PKI sebagai mainannya. Begitu isu PKI muncul, maka dia akan keluar sebagai pahlawannya, itulah yang membuat kekuasaannya bertahan, dan me-ninabobo-kan masyarakat selama 32 tahun.
Orang-orang yang menjadikan PKI sebagai mainan tidak harus menjadi PKI, karena dia hanya memanfaatkan PKI sebagai alat politiknya. Sama juga orang-orang yang menggunakan agama sebagai alat politik, belum tentu juga beragama secara benar, karena agama hanya digunakan sebagai alat politik, dan cuma dijadikan mainan untuk tujuan kepentingan politiknya.
Naif kalau berpikir bahwa Soeharto bagian dari PKI, karena dia hanya menggunakan PKI sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan, dan nyatanya dia sukses menggunakan dan memanfaatkan PKI sebagai mainannya selama 32 tahun, tanpa harus dia menjadi seorang komunis.
Pada masa Orde Baru berkuasa, siapa pun yang berani bertentangan dengan pemerintah akan dicap sebagai PKI, dan diancam dengan undang-undang Subversif, yang mana hukumannya tidak ada ampunannnya. Syukur-syukur bisa menghirup udara bebas, meskipun tidak bebas banget.
Jadi harus cerdas memahami, kalau isu PKI dikaitkan dengan Orde Baru, bukan berarti menganggap Orde Baru PKI, karena memang Orde Baru bukan bagian dari PKI, tapi kekuasaan Orde Baru menjadikan PKI sebagai alat politik untuk mengamankan kekuasaannya.