Slogan Indonesia Maju, tapi Demokrasi Rusak?

Penulis: Akhmad Bukhaeri

Menjadi presiden Republik Indonesia itu, selain mesti memiliki rekam jejak, keberanian, relasi, konektifitas, juga tanggung jawab moral yang dapat dipertanggungjawabkan dunia akhirat sehingga tentu saja beresiko tinggi.

Karakter, kebiasaan, insting, inspiratif, menjadi teladan dan keberpihakan kepada mayoritas rakyat yang jauh lebih rendah kesejahteraannya dari dirinya, menggugahnya, membawanya kepada kesetaraan , mengangkat harga diri, harkat martabat setiap warga negara yang lebih baik.

-Iklan-

Harapan masyarakat bahwa menjadi presiden RI itu kelak akan dikenang sebagai negarawan, orang yang dianugerahi kelebihan bahwa dirinya bukan saja mampu menyetarakan seluruh warga negaranya secara lahir batin, tetapi juga menunjukkan kepribadiannya yang unik, spesifik dan tauladan tanpa meninggalkan sisi kemanusiaannya yang bersahaja.

Selama berkepresidenannya di tanah air, orang-orang yang pernah melakoninya semisal sang proklamator Bung Karno, jenderal besar Suharto, tokoh intelektual BJ Habibie, kyai kontroversial Gus Dur, ‘mommy’ banteng moncong putih Megawati, jenderal ‘ganteng’ SBY dan sang lugu dari Solo: Jokowi, mereka semua sudah menyejarah dengan segala sepak terjangnya termasuk Jokowi saat ini juga akan menyejarah, akankah Jokowi menjadi negarawan?

Menyimaki sepak terjang kepresidenan sang lugu dari Solo: Jokowi, terkesan oleh saya dan juga orang kebanyakan, sosoknya sudah terkontaminasi dan terdegradasi karena berujung pahit pada masa kekuasaannya.

Bukan sekedar berkolaborasi, bersekutu dengan seteru dirinya juga seteru para pemilihnya, ditengarai ada kepentingan yang lebih mengutamakan kepada kepentingan kelompok elite yang dibentuknya dengan mengatasnamakan kepentingan seluruh warga negara.

Yang lebih mengejutkan bahkan mencengangkan buat kami para pendukung terdepan Jokowi adalah beliau memberdayakan putera-puteranya dan menantunya berpartisipasi menyemarakan kehidupan bernegara dengan menggunakan dan memaksakan fasilitas negara, alias ‘mumpungisme’.

Atas sepak terjangnya itu, Jokowi dianggap telah merusak tata cara berdemokrasi yang bertentangan dengan slogannya sendiri: Indonesia maju.

Mari kita belajar untuk menuju Indonesia yang lebih baik dan saya menaruh harapan besar dan mulia itu kepada pundak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here