Penulis: Dahono Prasetyo
Kontroversi ijazah UGM Jokowi mencuat kembali seiring maraknya tagar #adilijokowi. Selembar kertas bertahun-tahun seolah jadi “slilit” bagi banyak pihak yang mengetahui kebenarannya.
Slilit: Sisa makanan yang terselip di sela gigi berkesan menjijikkan saat tersenyum. Entah disadari atau sengaja dipertahankan sebagai aib sisa pesta makanan dari sosok yang dianggap sempurna sebuah perubahan bangsa.
Polemik ijazah dibiarkan menjadi sandera etika. Pembelaan pada pemilik ijasah lebih dari sekedar massif, sudah menjadi serupa konsensi politik.
Mega dan Prabowo hingga almamater mustahil tidak paham kebenaran ijazah. Juga ketum-ketum Parpol, KPU Bawaslu di era 2005 saat mendaftar Walikota, 2012 terpilih di DKI dan 2014 saat menjadi Presiden ke 7.
Mereka sepakat melanggengkan sosok brilian yang berasal dari pinggir kali. Dan… mereka pula yang kini sepakat diam saat keaslian ijazah menjadi bola salju.
Saat slilit ijasah Jokowi dibiarkan hanya menjadi pengadilan medsos, maka #adilijokowi hanya bergema di ruang hampa.
Ijazah Jokowilah yang seharusnya pertama diadili. Bukan kebohongan lain akibat lolosnya kebohongan pertamanya.
Dan para pelindung slilit siap menerkam siapa saja yang mengusik kebohongan yang sepakat dijadikan asli.
Berani?
–
Dahono Prasetyo