SintesaNews.com JAKARTA – Awal 2025, Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa bisa mengisi kesempatan magang.
Magang sebagai bagian dari kurikulum belajar di SMK dan universitas berorientasi pada pengenalan lapangan pekerjaan, biasanya di perusahaan-perusahaan yang membuka program magang kerja.
Siswa SMK maupun mahasiswa yang terpincut a k.a tertarik atawa kepingin, bisa loh ikuti informasi ini tentang program Praktikum Kerja Lapangan (PKL) dan magang di Bogasari!
“Kami, Bogasari, membuka program PKL untuk siswa SMK dan magang untuk mahasiswa,” kata informasi termutakhir Manajer Public Relations Bogasari Rudianto Pangaribuan, kepada sintesanews.com , Rabu (2/1/2025).
Lebih lanjut, Rudianto menjelaskan, Bogasari adalah perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan gandum dan tepung terigu.
Bogasari yang menjadi bagian dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga mengembangkan distribusi dan penjualan tepung terigu di seluruh Indonesia.
Bogasari pun melakukan pendampingan bagi calon dan pelaku di tataran bisnis skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisnis kuliner berbasis tepung terigu.
Kegiatan untuk UMKM ini berawal dari pembentukan dan serentetan pelatihan pembuatan kuliner di Bogasari Baking Center (BBC).
BBC kali pertama ada di kantor pusat dan pabrik Bogasari di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 1981.
Terkini, di samping BBC Tanjung Priok, ada tiga BBC, termasuk di Surabaya.
*Magang maupun PKL*
Rudianto menerangkan, Bogasari sudah menghelat magang maupun PKL atau Praktikum Kerja Lapangan sejak 2000.
Bogasari menerima siswa SMK dan mahasiswa magang maupun PKL baik mahasiswa program Diploma (D)-3, D-4, maupun Strata (S)-1.
Bogasari membuka program magang/PKL setiap bulan dalam setahun.
Rudianto menambahkan, kapasitas penerimaan peserta magang/PKL untuk pabrik Bogasari di Jakarta adalah 60 peserta.
Lantas, ada kuota 20 orang peserta magang/PKL di pabrik Surabaya.
Sementara, pabrik Bogasari di Bekasi menerima 5 peserta magang/PKL.
Kemudian, pabrik Bogasari di Tangerang menerima 2 peserta magang/PKL.
Dalam setahun, tutur Rudianto, Bogasari menerima siswa dan mahasiswa magang secara nasional pada keempat pabriknya hingga bisa mencapaii 1.000 peserta.
“Penerimaan ini sesuai dengan kapasitas pabrik dan ketersediaan pembimbing di masing-masing bagian,” imbuh Rudianto.
Mahasiswa, khususnya, bisa juga berpeluang melakukan penelitian skripsi di Bogasari.
“Ini bagian dari CSR (Tanggung Jawab Perusahaan) Pendidikan bernama Bogasari Mengajar,” ucap Rudianto.
Rudi menambahkan, masa waktu magang maupun PKL adalah 3 bulan.
Sepanjang waktu itu, peserta magang/PKL harus mengikuti dari awal hingga akhir.
*Siswa SMK atau mahasiswa dari studi mana saja yang bisa ikutan?*
Seterusnya, Rudi menerangkan tentang syarat pendaftaran dan prosedur mengikuti progam PKL/magang.
Peserta harus memiliki surat pengantar atau permohonan mengikuti program PKL atau magang dari sekolah atau kampus.
“Lengkapi surat itu dengan CV (Curriculum Vitae) calon peserta,” beber Rudi.
Calon peserta mengajukan berkas surat keterangan dan CV ke PR Divisi Bogasari.
Alamat email untuk prosedur pengajuan itu adalah
reni.dasmaniar@bogasariflour.com dan cc rudianto.pangaribuan@bogasariflour.com
“Calon peserta mengajukan surat dan CV ke kami sejak 3 atau 4 bulan sebelumnya,” tutur Rudianto.
Sementara, lanjut Rudianto, siswa jurusan SMK yang bisa mengikuti program PKL ini berasal dari jurusan administrasi perkantoran, akuntansi, teknik komputer jaringan, teknik otomotif, serta dari jurusan desain komunikasi visual atau DKV.
Mahasiswa-mahasiswa dari studi DKV, ilmu komunikasi, PR, teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia, teknik lingkungan, serta teknologi pangan berpeluang ikut serta di program magang Bogasari.
Tak terkecuali, Bogasari membuka pintu magang lebar-lebar untuk mahasiswa pada studi manajemen, psikologi, dan hukum.
Terkini, sejak Januari 2025, calon peserta sudah harus mengajukan surat dan CV untuk program PKL/magang untuk pelaksanaan pada Juni 2025 sampai dengan Agustus 2025.
“Antrean untuk program ini panjang sementara kuota cepat habis,” pungkas Rudianto Pangaribuan.