Penulis: Erri Subakti
Sejak kemarin jagat medsos heboh dengan foto unggahan dari akun Dinas KLH Pemprov DKI Jakarta yang menampilkan pemandangan dari Jalan Benyamin Suaeb di Kemayoran ke arah selatan yang nampak Gunung Salak dan Gunung Gede yang jelas benar. Seakan-akan kedua gunung tersebut bisa didaki dari belakang Kebon Kosong Kemayoran.
Saya sudah cek asal foto yang diunggah oleh akun Twitter Dinas KLH DKI Jakarta. Foto itu difoto oleh seorang fotografer, Ari Wibisono.
Dialah yang pertama posting fotonya di akun IGnya https://www.instagram.com/p/CLX2Fs-nqVQ/?igshid=1uknbrunn8ppa
Foto-foto jepretan dia lainnya bisa dilihat di akun IGnya https://instagram.com/wibisono.ari?igshid=1hf35yuj6dqlz
Ari Wibisono mengatakan kepada Kompasdotcom, foto tersebut diambil pada Rabu pagi dari lokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengaku sengaja ingin menggambarkan Kota Jakarta dengan latar belakang Gunung Gede Pangrango.
Terlihatnya gunung tersebut, kata dia, menandakan kualitas udara Jakarta sedang bersih.
“Sengaja lagi hunting naik motor lewat flyover Kemayoran arah Gunung Sahari. Pas di jembatan, saya berhenti,” ujar dia kepada Kompas.com.
“Pukul 06.20 WIB sampai jam 07.00 WIB, gunung masih terlihat gagah. Jelang jam 07.30 WIB, gunung mulai hilang pelan-pelan,” tambah dia.
Di akun IGnya, si fotografer mengaku menggunakan lensa 400mm. Cameranya katanya Sony Alpha atau Sony A7.
Oh 1 lagi. Kata si fotografer di akun IGnya saat membalas komentar-komentar, dia bilang juga tergantung settingan. Nah, gak ngerti deh setting-setting camera seperti apa bisa begitu hasilnya.
Setelah saya selikidik, dia memang fotografer Pemprov DKI Jakarta.
Jadi temuan pertama: fix orang ini fotografer Pemprov DKI, anak buahnya Anies.
Temuan kedua: si fotografer itu sudah kerja buat Pemprov DKI sejak jaman Ahok (BTP). Terlihat dari beberapa unggahannya di akun Instagramnya https://www.instagram.com/p/BFLQXMssrBO/?igshid=1kbexrps5cz3d
https://www.instagram.com/p/BEp4rrDMrH5/?igshid=eisfw840xpgo
Temuan ketiga, hasil karya-karya fotonya jaman Ahok dibanding sekarang berbeda banget kelihatan. Kayaknya beda di teknologi atau alat yang dipakai sekarang jauh lebih canggih. Dulu foto-fotonya masih seperti fotografer berita.
Meski hingga sekarang si fotografer mengatakan bahwa foto-foto karyanya memang asli tanpa editan, namun banyak fotografer senior yang sudah berpengalaman meragukan otentiknya foto tersebut tanpa sentuhan editing yang berlebihan. (*)