Shifting Everything

Penulis: Erri Subakti

Toko, tergantikan dengan online shop.
Pasar tergantikan dengan market place.

Terlebih sekarang, pandemi sehari-hari.
WFH sudah mulai terbiasa dijalani.

-Iklan-

Mall gak lagi begitu ngejublek pengunjungnya.
Resto dan cafe tetap buka dengan beradaptasi membatasi jumlah pengunjung. Dampaknya tentu saja ke omzet, lalu ke pendapatan karyawannya.

Event-event off air atau off line, banyak yang tiarap atau menyesuaikan diri dengan pembatasan jumlah yang hadir.
Meeting, melalui online bisa, kombinasi online dan sebagian off line bisa, atau meeting temu muka dengan tempat terbatas.

Hang out, bisa tapi tak lagi terlalu ramai.

Sakit? Jalani aja prosedur pandemi, pemerintah siap kok. Tapi pola hidup sehat dan protokol kesehatan yang utama.

Pendidikan… bisa kombinasi selang-seling online dan off line. Tak boleh lagi ada ortu rame-rame di sekolah nungguin anaknya.
Bisa jadi jam sekolah pun tak lagi harus jam 7 sampai siang jelang sore, tapi bisa ada kelas malam. Gak masalah kan.

Dunia perfilman, pasti berubah. Bioskop-bioskop besar akan surut. Kalau mereka mau beradaptasi, bisa berubah menjadi bioskop-bioskop privat atau terbatas. Ruang-ruangnya lebih kecil dengan penonton terbatas.

Bikin film targetnya tak lagi untuk tayang di “layar lebar” bioskop massal, tapi untuk tayang di platform-platform TV digital. Film sudah hadir di tangan Anda, di dalam kamar tidur Anda. Menonton bisa di kasur selimutan pakai piyama, tak perlu mandi dandan ngeluarin ongkos pergi ke bioskop.

Konser musik, tak lagi dengan jumlah penonton yang besar. Penonton terbatas dikombinasi dengan live streaming.

Begitu juga dengan event olahraga. Kombinasi live streaming dan penonton terbatas di venue, bisa dilakukan. Bahkan ke depan mungkin saja para penonton live streaming bisa seakan-akan benar hadir di venue pertandingan, meski ada di rumah atau tempat lainnya.

Semua hal harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang kemungkinan tak akan lagi seperti sebelum pandemi.

Like it or not, it’s not a choice, but that just the way it is…
(Erri Subakti)

Baca juga:

We Will Never Be Normal Again, Be Brave

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here