SintesaNews.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengecek ketersedian, distribusi, dan harga minyak goreng pada peretail modern besar dan kecil di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Sabtu (5/2/2022).
Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyatakan, stok minyak goreng di mayoritas peretail modern kecil cenderung kosong.
“Pada retail-retail modern kecil seperti Indomaret dan Alfamart, mayoritas ketersediaan kosong,” ujar Whisnu dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Mahal? Langsung Lapor Kemendag, Ini Nomor Hotline WA-nya 24 Jam
Whisnu menjelaskan, kekosongan stok minyak goreng itu diakibatkan dari keterlambatan pengiriman minyak goreng dari distributor.
Selain itu, permintaan dari masyarakat untuk membeli minyak goreng juga cukup antusias.
Menurut dia, dalam rangka mengendalikan tingginya permintaan masyarakat terhadap minyak goreng, pembelian di peretail modern kecil dibatasi sebanyak 1 liter.
“Penyebab kekosongan stok, dikarenakan terlambatnya pengiriman minyak goreng dari distributor dan tingginya antusias masyarakat untuk membeli minyak goreng,” ujarnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, harga minyak goreng di peretail modern besar dan kecil sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000 per liter.
Kemudian, ketersediaan stok minyak goreng di peretail modern besar masih mencukupi atau dalam batas aman.
“Pada retail-retail modern besar seperti Lotte Mart dan Hyper Mart, ketersediaan minyak goreng masih mencukupi atau aman. Distribusi dari distributor lancar,” ucap Whisnu.
Lebih lanjut, Whisnu menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengetahui hambatan implementasi kebijakan harga minyak goreng sesuai jenis, kebijakan terkait DMO dan DPO, serta kebijakan refaksi.
“Selain itu, melaksanakan pengecekan dan monitoring ketersediaan, distribusi dan harga minyak goreng di pasar tradisional di wilayah Jabodetabek,” pungkas Whisnu.