Penulis: Wandi Ruswannur
Namanya Salwa Rafila, akrab disapa Fila, mahasiswi Universitas Indonesia ini memiliki segudang prestasi dalam dan luar negeri.
Fila menyebutkan prestasi yang telah ia raih dalam tiga tahun terakhir diantaranya adalah Top 5 out of 646 mahasiswa berprestasi Nasional Indonesia 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mahasiswi berprestasi utama Universitas Indonesia 2021, Oustanding delegation/ 1st Runner Up for Harvard Dubai MUN, Best delegate/winner for European MUN Maastricht, Netherlands,
“Selain itu juga, ada Fav winner business pitch by IDEAS PPI Belanda, Participant of Pemuda delagasi Indonesia – Australia, dan Indonesia representative for Marvel Worldwide Redcarpet event, Singapore,” katanya kepada SintesaNews.com, Senin (06/06/2022).
Bahkan, putri dari pasangan bapak Arief Salman dan ibu Nurquraisyin sedang menjalankan advokasi yang dinamakan dengan ‘Bonding’.
“Bonding merupakan kepanjangan dari Create Bond to Understanding, yaitu aplikasi berbasis augmented reality berupa edukasi e-learning dalam bentuk 3d seperti gambar binatang, fitur kesehatan, dan lainnya,” ucap pemilik akun instagram @raafila
Hal inilah yang mendasari gadis kelahiran 15 April ini untuk berbagi lewat aplikasi Bonding, karena banyak sekali anak disabilitas yang sulit untuk memahami pelajaran teori. Namun dengan bonding, kita bisa membantu mereka untuk dapat praktek visualisasi dengan 3d yang lebih mudah diingat dan menyenangkan.
“Sejauh ini aplikasi Bonding sudah saya jalankan dan diterapkan sebagai salah satu media pembelajaran dan sudah disosialisasikan ke banyak sekolah, salah satunya SLB Negeri 1 Jakarta. Dari sini team Bonding menerima laporan bahwa advokasi ini dapat meningkatkan persentase pemahaman pendidikan menjadi 85% secara keseluruhan dan tetap fokus pada perkembangan sosial, emosional, mental, fisik, dan kognitif anak,” tuturnya.
Ia menyampaikan, bahwa semua pengalaman yang didapatkan sebagai mahasiswi berprestasi Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengubah pandangannya pada dunia pendidikan.
“Pendidikan bukan hanya sekedar ilmu yang dibagikan, tapi juga ilmu berdasarkan pemahaman dan apa yang mereka butuhkan. Mari saling membantu mengekplorasi pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya dengan nada penuh semangat.