SintesaNews.com – Dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), salah satu saksi berinisial S mengungkapkan bahwa foto presiden dan wakil presiden ditutup, dan lambang Burung Garuda diturunkan saat baiat kepada ISIS dan sumpah setia terhadap pemimpinnya, Abu Bakar Al Baghdadi di UIN Syarif Hidayatullah atau UIN Jakarta yang diikuti mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman
Mulanya Jaksa menanyakan beberapa hal kepada S terkait kegiatan yang digelar pada 6 Juli 2014 di gedung Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah.
Saat itu, S mengaku khawatir dimarahi oleh atasannya jika salah mengizinkan suatu acara digelar di tempat tersebut.
Belakangan ia mengetahui dari atasannya bahwa acara tersebut merupakan baiat kepada ISIS. Jaksa lantas bertanya apakah S menemukan keanehan dalam gelaran acara tersebut.
“Kemudian apakah Pak S ketika berada di dalam gedung ruangan gedung tersebut melihat keanehan enggak Pak?” tanya Jaksa, Senin (17/1).
Saksi S mengaku melihat acara baiat itu foto presiden dan wakil presiden ditutup dengan bendera. Selain itu, lambang burung garuda juga diturunkan. Selain itu, peserta juga menggemakan takbir.
“Menurut saya yang aneh untuk gambar presiden dan foto wakil presiden ditutup simbol bendera, terus lambang burung garuda diturunkan,” jawab S.
“Jadi lambang burung garuda diturunkan dan foto presiden dan wakil presiden dibalik ya?” timpal Jaksa.
“Betul Ibu,” jawab S singkat.
Namun demikian, S mengaku tidak mengetahui siapa Munarman di acara baiat tersebut.
Sebelumnya, Munarman didakwa telah menggerakkan orang untuk melakukan tindakan teror dan membantu tindakan terorisme. Ia disebut menghadiri acara baiat kepada ISIS dan Abu Bakar Al Baghdadi di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.