Penulis: Dahono Prasetyo
Mendukung Jokowi yang penuh dinamika politik itu berat. Apalagi mati-matian membela tetapi tidak mendapatkan “cashback” apapun.
Setelah Abu Janda dan Noel yang lebih dahulu balik badan, kini giliran Saiful Huda Ems (SHE) masuk daftar ex kombatan Jokowi yang sedang galau tingkat khayangan. Entah kenapa yang pasti ada akumulasi kekecewaan kalau tidak ingin dibilang sakit hati.
Dalam beberapa pernyataannya di banyak media, SHE sedang asik menyerang Jokowi secara substansi. Dari pemberian anugerah Bintang Mahaputra Nararya kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang dicemburuinya. Kaesang yang mendadak PSI dan Jokowi dituntut bertanggungjawab.
Tuduhan kepada Mahfud MD yang dianggap intervensi putusan PK MA yang menolak klaim kepemilikan Partai Demokrat versi Moeldoko. Hingga pernyataan : Jokowi sama dengan SBY, bahkan lebih norak daripada SBY. Jokowi teledor, Jokowi lupa diri.
Pada kalimat tersebut kita bisa menyimpulkan dendam apa yang sedang berkecamuk di pikiran SHE.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah mendapat bintang penghargaan karena karena pernah menjadi jajaran pimpinan di DPR. Itu sesuai konstitusi, bukan karena suka-suka selera Jokowi. Kaesang mendadak PSI itu urusan internal Partai anak muda, bukan campur tangan Jokowi. Dan keputusan MA menolak PK Moeldoko itu ada dasar hukumnya, bukan Mahfud MD yang dianggap membela SBY.
SHE yang mengaku pendukung Jokowi sejak Pilgub hingga Pilpres 2 periode dengan gerbong ormas bernama Harimau Jokowi. Sosok pengacara kondang tersebut seolah sedang curhat di depan cermin sambil berkata : Sialan, saya kemarin dukung, puja puji mati-matian ternyata sampai di ujung pemerintahan Jokowi nggak dapat apapun.
SHE pastinya sudah berhitung, hujatan dan serangan untuk Jokowi tidak akan membuat ayah Kaesang tersebut marah. Paling para pendukung Jokowi yang akan balik menyerangnya. Dan memang ini yang sedang terjadi. SHE yang sebenarnya tidak penting-penting amat direspon, pada akhirnya sudah masuk kategori “nglunjak”.
Dan kalau sudah kelewatan, maka dua tiga langkah ke depan seorang SHE sudah pantas diduga. Dia sebentar lagi menyusul menyerang Ganjar sebagai calon penerus Jokowi. Itulah “proposal narasi” yang sedang diajukan kepada sosok Capres lain, mengikuti jejak Abu Janda dan Noel yang sudah capek membela NKRI.
Tingkah anomali seorang pendukung Jokowi yang luput “terserok” masuk gerbong kekuasaan kemudian berbalik menyerang, rentan terjadi di tahun “transaksi politik” 2023 ini. Sebagai mantan aktivis yang hidup dari jaringan, SHE paham apa yang harus dilakukannya.
Memancing kemarahan pendukung Jokowi adalah cara pansos yang paling instant melebihi instant-nya Indomie rasa kari ayam.
Jokowi sebentar lagi pensiun, Jokowi tidak perlu dibela kalau hanya untuk bahan pijakan panjat sosial. Justru menjadi pertanyaan penting, apakah nama ormas Harimau Jokowi mau dipertahankan kalau sudah tidak suka dengan Jokowi?
Barangkali mau dirubah jadi Harimau Anies atau Harimau Prabowo dan ngumpul di Hambalang bareng Bobby The Cat?
Ini pertanyaan penting untuk SHE, bukan pernyataan. Dijawab syukur, tidak-pun juga syukur.
Gitu saja dulu.