Riyaya, Idulfitri dengan Rasa Lokalitas

Foto kegiatan warga masyarakat di Pasar Kecamatan Kajen sehari jelang Idulfitri 1446 H, 30/3/2025.

Penulis: Erri Subakti

“Allahuakbar Allahuakbar… halo halo… Allahuakbar… Cek cek… La ila ha ilallah check sound check sound… hu Allahuakbar.. cek 1, 2, 3…”

Begitulah suara takbir dan tahmid terdengar melalui suara sound system buatan warga lokal di Dukuh Pelabuhan, Desa Wangkelang, Kecamatan Kandang Serang Kab. Pekalongan.

-Iklan-

Desa yang desa berada di Pegunungan dengan ketinggian 600 meter dari permukaan laut, merayakan Hari Raya Idulfitri dengan menyebut sebagai “Riyaya”.

Rasa Lokalitas Idulfitri masih kental terasa tak saja dari sound system yang dibuat sendiri, melainkan juga dari ceramah khatib shalat Ied yang full menggunakan Bahasa Jawa.

Bahkan dalam papan digital yang terpampang di masjid At-taubah juga terdapat beberapa kutipan-kutipan pesan Islam berbahasa Jawa.

Semisal: “Sing beloboh rejekine amoh, sing curet rejekine seret”, atau “Aku urung pantes masuk surga, tapi aku wedi masuk neroko”, dsb.

Terpampang juga nama-nama khatib, imam, dan muazin dalam papan digital modern tersebut.

Khatib: Carmadi, Imam: Dulidris, Azan: Derajat, Muazin: Raslam.

Nama-nama yang sangat rasa lokal, tanpa embel-embel kiai haji, ustaz, apalagi “Gus”.

Usai shalat Ied, sama sekali tidak ada jemaah yang bangkit berdiri dan pulang, seperti biasa kerap terjadi pada shalat Ied di Jakarta. Jemaah tetap duduk dan mendengar ceramah khatib masjid hingga selesai. Sesudahnya pun seluruh jemaah berbaris bersalam-salaman. Ya seluruh jemaah tanpa satu pun ada yg ngeloyor pergi lebih dulu.

Ber-Islam dengan rasa lokalitas Nusantara sebagai tanda bahwa Islam bukanlah agama orang Arab atau Timteng saja, yang serba berbau “kearaban”. Islam dengan rasa lokalitas justru menguatkan ukhuwah Islamiyah, persatuan, dan kedamaian.

Selamat Idulfitri 1446 bagi umat Islam yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan bathin.

Kini sudah boleh memulai wacana halal bihalal, yang juga tradisi asli dari Indonesia, yang tak ada di negeri-negeri lainnya bahkan di Arab dan Timur Tengah.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here