SintesaNews.com – Dilansir dari IG @infocikarangkarawang, diduga ada ribuan tikus menyerang warga Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jum’at (25/10/2024) malam
Dalam video yang beredar di media sosial, ribuan tikus itu terlihat memasuki rumah dan pekarangan rumah warga.
Fenomena ini membuat geger warga Dusun Cibatu yang diserbu tikus-tikus yang naik ke pemukiman bahkan sampai ada yang memenuhi rumah warga.
Dari video amatir yang berdurasi hampir 1 menit itu, sebagian tikus-tikus itu memanjat pagar rumah warga saat malam hari.
Beberapa tikus lainnya juga nangkring di atas dahan-dahan pohon. Tikus-tikus bergerombol di bawah pohon dan bahkan masuk ke halaman dan rumah warga.
Menurut keterangan Kapolsek Tirtajaya, AKP Hasanudin, kemunculan tikus dalam jumlah besar ini terjadi pada Jumat (25/10/2024) malam.
“Tiba-tiba tikus itu nyerang begitu aja. Jumlahnya yang pasti banyak banget,” ujarnya pada Sabtu (26/10/2024).
Diketahui bahwa tikus-tikus itu tidak hanya berkeliaran di jalanan tetapi juga merambah ke rumah-rumah warga.
Hasanudin menambahkan bahwa penyebab munculnya tikus dalam jumlah besar ini masih belum jelas. Warga pun hanya bisa berusaha menghalau tikus-tikus tersebut menuju area persawahan.
“Iya karena di belakang (sawah). Karena itu bukan bidang kita, maka selanjutnya udah dilaporkan ke dinas pertanian. Sekarang sih tikusnya udah gak ada. Mudah-mudahan gak terulang lagi,” jelasnya.
Dinas Pertanian: Fenomena Tikus Serbu Perumahan Warga karena Faktor Cuaca
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Rochman, menyebutkan bahwa pihaknya telah menurunkan petugas ke Desa Kutamakmur untuk menangani masalah tersebut.
Rochman mengungkapkan bahwa area persawahan di sekitar permukiman tidak mengalami kerusakan yang biasanya disebabkan oleh hama tikus.
Rochman menduga bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh faktor cuaca. Menurutnya, hujan yang turun terus-menerus selama dua hari terakhir kemungkinan menyebabkan lubang-lubang tikus terendam air, sehingga tikus-tikus tersebut mencari daratan.
“Berdasarkan penelusuran kami, kemungkinan itu faktor hujan. Kemarin kan hujan terus di sana, jadi kemungkinan air yang masuk ke lubang tikus memancing mereka keluar mencari daratan,” jelasnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, Rochman menyebut bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Jawa Barat dan Kementerian Pertanian.
Mereka juga sudah mengimbau warga, khususnya petani, untuk melakukan gotong royong dan menutup lubang-lubang tikus di area persawahan.
“Kita juga udah imbau ke petani mulai hari ini gotong royong dengan didampingi petugas kita, kalau ada lubang-lubang tikus dimatikan, jangan sampai ada dugaan aneh-aneh terkait fenomena ini,” tutup Rochman.
Pernah Terjadi Tahun 2023
Serangan tikus di wilayah Karawang juga pernah terjadi pada 2023.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang menyebut, hawa tikus pernah menyerang area persawahan warga.
Dikatakan, hingga 30 September 2023, seluas 255 hektare sawah telah yang diserang hama tikus.
Data tersebut naik, pada 15 Oktober 2023, yang mencapai 457 hektare. Akibatnya, petani mengalami gagal panen.
Berbeda dengan tahun 2023, tahun ini tikus masuk dan menyerang pemukiman, serta halaman rumah warga.