Relawan Bukan Fans Club: Ganjar atau Prabowo

Penulis: La Ode Budi

Relawan bukanlah fansclub (bergerak apa kata idola). Relawan lahir dari kritis rasional memilah, menilai seorang calon pemimpin atas dasar rekam jejak.

Pilih Ganjar atau Prabowo? Kita kritisi dari topik: KEBERANIAN.

Satu refleksi. SBY tidak menaikkan BBM. Kelas menengah senang, BBM murah. Tapi subsidi BBM sampai Rp 1.300 triliun (2 periode). Belum subsidi listrik, gas dll. untuk energi. Akibatnya, negara sedikit uang untuk membangun.

-Iklan-

Pelosok negeri tetap tertinggal, desa-desa 70.000 tidak terjangkau. Perbatasan tidak tersentuh. Waduk, bandara, pelabuhan, itu itu saja.

Sebaliknya, Jokowi ingin menghadirkan pembangunan merata ke seluruh Indonesia, Indonesia sentris. Keadilan sosial dalam kehidupan nyata rakyat. Tiap desa, dapat Dana Desa Rp 1 miliar/tahun (Rp 50-70 triliun/tahun, Rp 400 triliun, 2015-2021). Angka yang tidak pernah terpikir bisa diadakan. Caranya, subsidi BBM dan energi dikurangi drastis.

Refleksi dua. Papua sudah lama merasa “kami ditinggal republik”. Jokowi bukakan insfrastruktur antar daerah. BBM satu harga. Bikin PON di sana, dan Freeport diambil alih. Cek jalan pakai motoran.

Jadi keberanian di sini, adalah tentang kebijakan. Berani membuat kebijakan (demi kemajuan rakyat).

Dari kriteria ini, Ganjar jelas terbukti sangat berani. Semua persoalan di Jateng, beliau hadir solusikan. Kalau berlawanan dengan regulasi, beliau tolak. ASN yang tidak terima keberagamanan Indonesia (mau khilafah), silahkan mundur.

Prabowo, coba diingat-ingat. Sangat berani dalam medan tempur, dan berani bersatu dengan Jokowi, demi rekonsiliasi rakyat (cebong-kampret). Tapi, keberanian terkait kebijakan negara (minimal melalui fraksi Gerindra di DPR), belum ada kita dengar.

Betul?

KIBAR INDONESIA

Baca juga:

Relawan Ganjar Tekadkan Ganjar Pranowo Menang 1 Putaran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here