Ratu Balqis Qurtubi: “Jangan Terus Fitnah Papi, Om Tante Aku Ingin Tinggal Sama Papi”

Dunia memang panggung sandiwara selalu ada cerita yang tak ada habisnya. Ini bukan cerita tapi fakta kehidupan yang tak kunjung ada perdamaian. Semua karena ingin menguasai harta saudaranya yang sudah meninggal dunia. Bapak Ahmad Qurtubi (AQ) adalah salah satu dosen di UIN Banten yang sudah ditinggal istri tercinta untuk selama-lama. Enam tahun yang lalu tepatnya 22 Juli 2018 istrinya meninggal dunia setelah terjatuh dari kamar mandi. Dari sinilah awal permasalahan terjadi.

Sepeninggal almarhumah (almah) Hj. Lailatussoroyyah atau lebih akrab dipanggil Ella, ipar-ipar dari AQ (saudara Ella) telah merampas rumah, yayasan Fahd, Yayasan Ratu Bilqis, Gedung Olahraga dan Asrama, beberapa bidang tanah dan bangunan. Saudara dari almah Ella sudah menguasai harta-harta tersebut selama 6 tahun, yaitu setelah sepeninggal almah Ella.

Selama 6 tahun lamanya tepatnya mulai bulan Agustus 2018 hingga 8 September 2024 mereka telah menikmati harta anak-anak piatu secara dzolim dengan menyandera dua anak dibawah umur, yang setiap sore dua anak tersebut dibawa ke kuburan dan selalu dicekoki kalau papinya adalah pembunuh ibu kandungnya.

-Iklan-

Saat itu Ella jatuh dari kamar mandi dan pingsan, kemudian RN (adik Ella) masuk ke kamar mandi dan memakaikan baju dibantu dengan N (pengasuh). Saat dibawah ke RSUD Soreang Ella masih hidup dan ditangani oleh tiga dokter sebagai satu tim. Setelah dirawat selama tiga jam Ella meninggal dunia dan dokter membuat kesimpulan bahwa meninggalnya Ella meninggal secara normal.

Saudara dari almah Ella malah membuat laporan ke kantor polisi bahwa kematian almah Ella adalah pembunuhan, dalam laporan tertanggal 10 Agustus 2018, suami dari almah Ella yaitu AQ dilaporkan sebagai pembunuhnya. Laporan ini dibuat sebagai upaya dari saudara-saudara almah Ella untuk menguasai harta dari anak-anak Ella dan AQ.

Atas laporan tertanggal 10 Agustus 2018, polisi dari Puslabfor Mabes Polri menggali kubur almah Ella. Setelah pemeriksaan oleh Puslabfor Mabes Polri terhadap jasad almah Ella tidak ada bukti-bukti pembunuhan secara sengaja. Karena kematiannya normal maka tuduhan itu tidak terbukti. Akhirnya polisi yang telah bekerja secara profesional Reskrim Mabes Polri menghentikan kasus ini dengan nomor B/176/B/2019 tertanggal 13 Mei 2019.

Serangan dari saudara almah Ella belum juga selesai, dua anak AQ diculik oleh ipar-iparnya AQ yaitu Fahd dan Sofia. Penculikan dua anak berdalih hak asuh anak. Atas kejadian ini AQ melaporkan ke kantor polisi dengan nomor TBL/5902/X/2018/PMJ Dit.Reskrim tertanggal 28 Oktober 2018. Dan pada tanggal 10 Februari 2020 telah dikirim SPDP ke kejaksaan Cikarang nomor B/29/II/2020/Restro bks (ini naik sidik artinya sudah ada unsur pidana. Gugatan hak asuh anak cacat hukum dan tidak bisa dieksekusi karena dilakukan dengan drama kebohongan (bukti dokumen juga palsu). Dalam tuduhan tersebut tidak terbukti kalau AQ telah menelantarkan anak. Semua yang dilakukan oleh ipar-iparnya AQ semata-mata ingin menguasai harta anak-anak tersebut yang sudah dikuasai selama 6 tahun.

Karena tuduhan demi tuduhan dari ipar-iparnya AQ tidak terbukti, maka pada tanggal 9 September 2024 AQ melakukan eksekusi dengan pengambil alihan semua asset yang dikuasai secara dzolim oleh saudara dari almah Ella.

Ternyata malamnya, RGY bersama 50 orang ibu-ibu yang diduga dimobilisasi mengambil paksa Ratu Balqis putri ke dua AQ dari rumah Balqis sendiri. Hal ini diduga mereka tidak terima, harta yang sudah enam tahun dikuasai sekarang diminta lagi oleh ayah dari anak-anak yang ditinggal mati ibunya.

Atas kejadian ini saudara ipar dari AQ membuat berita hoak di platform media sosial. Tujuannya ingin menjatuhkan AQ. Karena menyangkut pencemaran nama baik AQ beserta instansi di mana AQ bekerja maka AQ lagi-lagi mengambil jalur hukum dengan melaporkan iparnya ke polisi. Laporan ke Polda Metro Jaya dengan nomor : STTLP/B/6818/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA laporan terhadap pasal 27A jo 45 ayat (4,5,6,7) UU ITE dengan terlapor puluhan akun.

Akhirnya Ratu Balqis Qurtubi memberanikan speak up yang di-share ke platform medsos. Isi speak up nya mengingatkan kepada tante dan omnya agar tidak terus menyerang papinya (AQ). Papi tidak membunuh maminya, ini sudah terbukti dari hasil otopsi jenazah almah mami. Jangan terus memfitnah dan menghasut abang Fadh dan Sofia terus. Jahat banget mereka memusuhi papinya, apa tidak capai ya. Anak-anak papi dihasut untuk membenci papinya. Pesen dari Balqis kepada tante dan omnya : “Kalau mau ambil harta mami, silahkan ambil tapi jangan pisahkan anak-anak dengan papi. Balqis memutuskan untuk tinggal sama papi. Dan jangan lagi bikin cerita hoak, karena kami anak-anak papi sudah capek dengan kelakuan om dan tante.”

________

Tim Redaksi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here