SintesaNews.com – Walikota sebuah kota di Meksiko selatan dibunuh secara brutal. Peristiwa mengerikan ini terjadi kurang dari seminggu setelah walikota tersebut menjabat, kata pihak berwenang pada Minggu, 6/10.
Insiden ini merupakan yang terbaru dari beberapa rangkaian serangan terhadap politisi di negara Amerika Latin yang dilanda kekerasan tersebut.
Pembunuhan Wali Kota Chilpancingo Alejandro Arcos “membuat kami marah,” tulis Gubernur Negara Bagian Guerrero Evelyn Salgado di media sosial, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
Media lokal memberitakan bahwa Arcos dipenggal, namun belum ada konfirmasi resmi.
Pembunuhan mengerikan ini merupakan tantangan lain bagi presiden baru negara tersebut, yang menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menunjukkan kemajuan dalam perang melawan kartel kekerasan.
Kematian pejabat publik tersebut adalah yang kedua dalam beberapa hari terakhir di Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero, dan mencerminkan hari-hari paling mengerikan dalam perang narkoba di negara tersebut.
Alejandro Arcos Catalán, 43, dilantik Senin lalu sebagai walikota Chilpancingo.
Pada hari Minggu, Arcos Catalán mengunjungi beberapa komunitas yang terkena dampak hujan badai, membawa air bersih dan kebutuhan dasar lainnya untuk penduduk.
Beberapa jam kemudian, pembunuhannya dikonfirmasi oleh kantor jaksa agung di Guerrero dan otoritas negara bagian lainnya. Dia telah dipenggal, menurut seorang pejabat publik yang mengetahui kasus tersebut namun tidak berwenang untuk berbicara di depan umum. Kepalanya tertinggal di atas truk pickup putih; sisa tubuhnya berada di dalam kendaraan, kata pejabat itu.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Arcos Catalán.
Beberapa hari sebelum dia menjabat, sekelompok pria bersenjata menembak mati calon menteri keamanannya, mantan kepala unit pasukan khusus polisi Guerrero. Dan Kamis lalu, sekretaris jenderal Dewan Kota ditembak dan dibunuh di siang hari bolong.
Kasus Arcos Catalán sejauh ini merupakan pembunuhan paling mengerikan terhadap seorang politisi Meksiko sejak pelantikan Presiden Claudia Sheinbaum minggu lalu. Hal ini mengingatkan kita akan taktik yang digunakan pada masa-masa tergelap perang narkoba di Meksiko, ketika para penjahat memperlihatkan tubuh yang terpotong-potong di depan umum untuk meneror masyarakat.
