Puan Turun ke Rakyat Cemberut, Netizen: Perlu Diruwat

Penulis: Tamitha

Yaelahhhh!!!!
Jadi begini,
Ndak perlu dijelaskan segala kenapa seeeh!!!

Latihan senyum, latihan berada di tengah rakyat beneran, bukan cuman buat ambil foto untuk baliho, sama latihan enggak menyalahkan bawahan, Itu kunci kepemimpinan.

-Iklan-

Bicara masalah sikon di lapangan, bukan semata tupoksi ring 1 ring 2, itu tentatif kok.

Selama hatinya lega dan tenanan seneng berada di masyarakat. Ga usah bicara bagi-bagi kaos, salam-salam aja body language dan mimik wajah auto kelihatan.

Kalo dilihat dari wilayahnya yakni Jabar, mungkin PM merasa insecure mengingat terbiasa berada di kandang banteng. Atau berada di lingkar yang biasa meng-elu-elukan kehebatannya.

Secara budaya, PM ini memang kelihatan belum terbiasa dengan beda latar belakang budaya apalagi beda dahyang. Adaptasi lapangannya sedikit lambat karena kebiasaan banyak setting saat turun ke lapangan.

Atau bisa jadi yang diminta “ngawal” dia dari belakang itu bukan type dahyang universal. Misalkan nih, dia pake kekuatan dari Jawa Timur yang masih kolot, maka saat berada di Jawa Barat pasti akan menjadikan PM ini tidak nyaman karena masih ada gap masa lampau yang belum selesai terkait Jawa – Sunda.

Wkwkwkk, gag gampang emang cari spiritualis yang mampu melebur lintas ruang.

Anyway busway si PM ini kan biar bagaimanapun termasuk anak ontang-anting yak, sudah diruwat belum sih?
Tapi ingat, ruwat itu gag otomatis merubah karakter Gawan bayi, kalo emang sudah dari sononya begitu ya tetap aja begitu.

Catatan: Akan lebih menarik jika menilik PM sebagai anak ontang-anting yang harus diruwat dalam bingkai budaya Jawa.

Salam
TTD
Pengamat khusus political behavior
Ala Banteng ketaton
Wkwkwkwk

Baca juga:

Ini Sebab Puan Bete Pas Bagi-bagi Kaos

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here