SintesaNews.com – Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Rusia, Moskwa siap untuk melakukan pembicaraan dan sudah mengirim delegasi ke kota Gomel di Belarus. “Kami akan siap untuk memulai pembicaraan ini di Gomel,” kata Peskov.
Delegasi Rusia tiba di Belarus untuk melakukan pembicaraan dengan perwakilan Ukraina.
Peskov mengatakan, delegasi tersebut termasuk perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan departemen lain, termasuk administrasi kepresidenan.
Pernyataan Peskov melanjutkan pesan aktif dari Kremlin tentang proposal Rusia untuk mengirim perwakilan ke ibu kota Belarusia, Minsk.
Rusia akan berbicara dengan Kyiv, meskipun militernya terus melakukan serangan di Ukraina.
Sebelumnya, Kremlin mengklaim pihak Ukraina telah membalas dengan proposal untuk bertemu di Warsawa dan kemudian memutuskan kontak.
Tawaran Dialog dari Rusia sempat Diragukan Zelensky
Pejabat tinggi Ukraina dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan kesediaan untuk berbicara damai dengan Rusia, tetapi tidak di Belarus.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menolak tawaran pembicaraan Rusia di Belarus pada hari Minggu (27/2/2022), dengan mengatakan Minsk sendiri terlibat dalam invasi Rusia.
Zelensky lalu memberikan pilihan terbuka untuk negosiasi di lokasi lain, selain di tempat yang terlibat invasi Rusia.
“Warsawa, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku. Kami mengusulkan semuanya,” kata Zelensky pidato yang diunggah secara online.
Menurut Zelensky, Belarus adalah lokasi peluncuran pasukan invasi Rusia.
“Dan kota lain di negara yang wilayahnya tidak bisa menerbangkan rudal akan cocok untuk kami,” lanjut presiden berusia 44 tahun itu dikutip dari AFP. “Itulah satu-satunya cara agar pembicaraan bisa jujur. Dan bisa mengakhiri perang.”
Delegasi Rusia Hampir Pulang
Rusia yang membuka tawaran perundingan dengan Ukraina di Kota Gomel, Belarusia, telah menunggu delegasi dari Ukraina. Mereka sempat memberi batas waktu kepada pejabat Ukraina hingga pukul 15.00 sore waktu setempat (pukul 19.00 WIB), Minggu (27/2/2022), seperti dilansir CNN.
Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia dan ajudan Presiden Vladimir Putin, mengatakan kepada kantor berita negara RIA Novosti, mereka akan berada di lokasi sampai waktu yang ditentukan dan menunggu tanggapan Ukraina.
“Segera setelah kami menerima konfirmasi ini, kami akan segera berangkat untuk bertemu dengan rekan-rekan kami dalam negosiasi,” kata Medinsky. “Kami mencari perdamaian.”
“Jika pembicaraan ditolak, pihak Ukraina akan menanggung semua tanggung jawab atas pertumpahan darah. Tapi kami tetap di sini sampai pukul 15.00 menunggu tanggapan dari pihak Ukraina,” kata Ketua Delegasi Rusia Vladimir Medinsky.
Sesuai dengan kesepakatan yang dicapai, delegasi Rusia yang terdiri dari perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan departemen lain, termasuk administrasi kepresidenan, tiba di Belarus untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina.
Menit-menit Terakhir
Ukraina di menit-menit akhir akhirnya setuju datang ke Gomel di Belarusia untuk berunding dengan Rusia, setelah Presiden Belarus dan Ukraina bicara di telepon.
Sebelumnya, Delegasi Rusia memberi batas waktu hingga pukul 15.00 waktu setempat hari ini, atau pukul 19.00 WIB, untuk memastikan apakah delegasi Ukraina akan datang ke Gomel untuk berunding atau tidak.
Ketua delegasi Rusia Vladimir Medinsky yang juga pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, perwakilan Rusia siap untuk negosiasi kapan saja.
“Setiap jam bagi kami adalah kehidupan yang diselamatkan,” kata Medinsky.
Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mencatat hasil ini didahului oleh percakapan telepon antara Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan mitranya dari Ukraina Vladimir Zelensky.
Peskov mengatakan, setelah pembicaraan telepon dengan presiden Ukraina, Presiden Lukashenko segera menelepon langsung Presiden Rusia Vladimir Putin, dan meminta untuk tidak memanggil pulang delegasi Rusia.
“Ukraina sudah memberi sinyal, yang menyatakan kesiapan untuk datang ke negosiasi di wilayah Gomel. Pihak Rusia dan delegasi Rusia di lapangan sepenuhnya siap untuk negosiasi, menunggu delegasi Ukraina.”