Presiden Jokowi ke Ukraina saat Rusia Bombardir Kyiv dengan 62 Rudal

SintesaNews.com – Presiden Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan saat tiba di Munich International Airport, Munich, Jerman sekitar pukul 18.40 waktu setempat, Minggu (26/6/2022). Rencananya Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada Senin (27/6).

Sementara itu Rusia meningkatkan serangannya ke Ukraina di saat para pemimpin negara kelompok G7 berkumpul di Jerman untuk membahas sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia telah menembakkan 62 rudal dalam 24 jam sebelumnya.

-Iklan-

Seperti diketahui Presiden Jokowi pada Minggu (26/6/2022), sebelum lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya ini dalam kapasitasnya memenuhi undangan sebagai G7 Partner Countries. Sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini.

Jokowi berencana akan mendorong negara-negara G7 untuk mengampanyekan perdamaian di Ukraina.

“Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina,” kata Presiden dalam konferensi pers.

Jokowi juga berencana bertolak ke Ukraina dengan membawa misi untuk menghentikan peperangan dalam rencana pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

“Saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy untuk membuka peluang dialog dalam rangka perdamaian,” ucapnya.

Ia menegaskan, sudah semestinya peperangan dihentikan. Oleh karena itu, dialog damai harus dibangun. Dengan terbangunnya dialog damai diharapkan rantai pasok pangan yang sempat terhambat akibat peperangan ini dapat dihidupkan kembali. Setelah bertemu Zelenskyy, Kepala Negara akan terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Sama seperti saat nantinya bertemu Zelenskyy, Jokowi akan mengajak Putin berdialog untuk membuka peluang menghentikan perang.

“Dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” jelas Jokowi.

Jokowi menambahkan, kunjungannya ke Ukraina dan Rusia bukan semata-mata penting bagi Indonesia saja, melainkan juga penting untuk negara-negara berkembang.

Terlebih lagi, untuk mencegah masyarakat di negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke kondisi kemiskinan ekstrem akibat dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh perang.

“Tapi, juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” imbuh dia.

Selama lawatan Presiden Jokowi ke Jerman, Ukraina dan Rusia, pemerintahan RI dipimpin oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here