Politik Nafas Panjang 3 Zaman, Bambang Pacul, Puan Maharani, dan Ganjar Pranowo

Ganjar Lebih Muda dan Mumpuni daripada Si Bambang Pacul

Penulis: Nurul Azizah

Bambang “Pacul” Wuryanto boleh lebih tua usianya dibandingkan dengan Ganjar Pranowo (GP) tapi soal jenjang karier di politik GP jauh lebih mumpuni.

Lahir di Karanganyar, 28 Oktober 1968, Ganjar Pronowo S.H, M.IP dikenal sebagai sosok yang cerdas dan percaya diri. Pria lulusan Universitas Gajah Mada aktif berorganisasi sejak mahasiswa.

-Iklan-

Tahun 1992 GP adalah anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di zaman Orde Baru. Namun, setelah Suryadi memimpin dan menyingkirkan Megawati Sukarnoputri, ia memutuskan untuk keluar dari partai berlambang banteng tersebut. GP lantas serius menerjuni bisnisnya sebagai konsultan sumber daya manusia.

Karir GP memang benar-benar dimulai dari nol. Maka ia mulai belajar dari ikon-ikon politik tanah air termasuk Magawati dan Soetardjo Sorjogoeritno, yang kian mempertajam kemampuan intelektualnya.

Sebagai anak ideologis dari Soekarno, loyalitas GP ditunjukkan dengan mundurnya GP dari PDI saat PDI dirampas oleh kaki tangan Soeharto, yaitu Soerjadi Pada 27 Juli 1996 (Peristiwa Kudatuli).

Tahun 2000 Bambang pacul Wuryanto sudah masuk sebagai kader PDIP dan GP baru masuk lagi ke PDIP tahun 2003.

Tahun 2004 Keduanya berlaga sebagai calon legislatif (caleg) PDIP di daerahnya masing -masing. Keduanya lolos ke Senayan (2004-2009).

Tahun 2006 Puan Maharani baru belajar Ilmu Politik dan masuk di jajaran DPP KNPI Pusat. Masuknya Puan Maharani di kepengurusan DPP KNPI karena Puan memiliki jaringan dengan organisasi kepemudaan di luar negeri dan sering melakukan kegiatan sosial.

Tahun 2009 ketiganya, GP, Bambang pacul dan Puan Maharani maju di pemilu legislatif dan ketiga-tiganya lolos ke Senayan (2009-2014).

Pada tahun 2013 GP di Pergantian Antar Waktu (PAW) karena maju di Pilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah melawan Bibit Waluyo dan GP menang (2013-2018).

Tahun 2014 Bambang pacul dan Puan Maharani lolos lagi di pemilu legislatif (Pileg) namun Puan tidak di-PAW cuma non aktif karena menjadi menteri Koordinator Bidang PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia) periode 2014-2019.

Tahun 2018 GP maju lagi di Pilgub Jawa Tengah dengan melawan Sudirman Said dan GP yang menang (2018-2024).

Tahun 2019 Puan lolos Senayan (Ketua DPR RI 2019-2024) dan Bambang Pacul Wuryanto terjungkal.

Di birokrasi, GP sudah sangat paham karena dipercaya warga Jawa Tengah untuk menjadi gubernur 2 periode.

Sedangkan Puan dan Bambang Pacul masih sangat mentah sekali hampir mirip dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Prabowo.

Pada acara di Semarang Sabtu (22/5/2021) saat pembukaan pameran foto bangunan cagar budaya, di Panti Marhaen, GP ditikung oleh Puan dan Bambang Pacul.

GP tidak diundang saat ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan arahan untuk kader PDIP bersama ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Pacul.

Bagi GP terlihat santai saja, beliau tetap konsentrasi dengan kerjanya sebagai Gubernur Jawa Tengah yang lagi fokus menangani masalah covid 19 yang sangat serius di wilayah Jawa Tengah.

Sementara keputusan Bambang pacul yang tidak mengundang GP santer dibicarakan di berbagai media.

Ada apa dengan Bambang pacul, apakah ingin lebih tenar dari GP. Kita ikuti saja pemberitaan selanjutnya, apakah ke depannya nama GP lebih bersinar dan nama Bambang semakin tenggelam. Wallahu a’lam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here