Polisi Jombang Candu Judi Online Tewas Dibakar Istrinya, Polwan yang Baby Blues

Penulis: Nurul Azizah

Anggota kepolisian wilayah Jombang Briptu Rian Dwi Wicaksono, Minggu (9/6) meninggal dunia karena dibakar istrinya sendiri yang berprofesi sebagai seorang polisi wanita (Polwan). Kejadian yang mencoreng Korp kepolisian ini terjadi hari Sabtu, (8/6) di rumahnya sendiri.

Briptu Rian Dwi Wicaksono (RDW) salah satu anggota Polri Polres Jombang Jawa Timur, dibakar hidup-hidup oleh sang istri yang sama-sama anggota polisi. Istri dari RDW sekaligus pelaku bernama Briptu Fadhilatun Nikmah (FN) yang berdinas di Polres Mojokerto.

-Iklan-

Briptu RDW setelah dibakar istrinya mengalami luka bakar lebih dari 90 persen dirawat di RSUD Mojokerto dan akhirnya meninggal dunia pada hari Minggu (9/6).

Menurut informasi yang penulis dapat dari media online, almarhum Briptu RDW sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari ketiga anaknya yang masih kecil malah habis untuk bermain judi online.

Untuk bulan Juni ini hampir semua pegawai negeri sipil, TNI, Polri dan pensiunan mendapatkan gaji double yaitu gaji bulan Juni dan gaji ke 13.

Mendapatkan gaji ke 13 membuat Briptu RDW candu terhadap judi online. Maka uang tersebut digunakan judi online ketimbang untuk kebutuhan anak-anaknya.

Karena istrinya tidak terima maka terjadilah cekcok. Istri kalap diambillah bensin dan disiramkan ke tubuh suaminya lalu dibakar dengan korek api.

“Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 8 Juni 2024 sekitar jam 09.00 WIB terduga pelaku melakukan pengecekan ATM milik suaminya (korban) dan didapati bahwa gaji ke 13 senilai Rp 2.800.000,” ungkap Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel Somanonasa kepada awak media.

Setelah itu lanjut Daniel, terduga pelaku menghubungi korban mengklarifikasi untuk apa uang tersebut sehingga tinggal Rp 800.000 dan terduga pelaku menyuruh korban untuk pulang.

FN kecewa dengan suaminya yang lebih mementingkan kesenangan duniawi yaitu bermain judi online. RDW tidak menyadari bahaya dari permainan itu. Judi online banyak menimbulkan resiko yaitu kerugian finansial, kehilangan uang jumlah besar dalam waktu singkat.

Orang yang kecanduan judi online membuat sulit untuk berhenti dan merusak aktivitas keseharian. Disamping itu judi online memicu konflik dalam keluarga, terjadi pertengkaran sengit dan merusak keharmonisan dalam berumah tangga. Mental pemain juga terganggu karena selalu larut dalam harapan palsu menang judi.

Pemain judi online atau judi slot biasanya mengalami perasaan bersalah, malu dan putus asa karena tidak bisa mengontrol kejiwaan dan kebiasaannya. Rata-rata pemain judi slot mengalami gangguan mental yang mempengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial. RDW adalah korban dari adanya judi online, dia lupa bahwa di rumah ada istri dan anak-anaknya yang memerlukan biaya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

FN adalah istri yang sakit hati melihat suaminya lebih mementingkan judi online daripada kebutuhan tiga anaknya. Suami yang ia cintai ternyata lebih mencintai permainan judi online. Judi online itu jahat banget, semua uang hilang dalam waktu sekejap, dan itu membuat FN kehilangan kesabarannya. Sesabar-sabarnya manusia itu ada rasa capeknya juga. Apalagi FN merawat tiga anak, satu usia 4 tahun, dua anak kembar usia tiga bulan.

FN mengalami baby blues pasca melahirkan, yaitu periode emosi yang sulit, seringkali terjadi pasca melahirkan. Gejalanya mencakup perasaan sedih, cemas dan mudah marah, kelelahan dan sensitivitas berlebihan. Ini seringkali disebabkan oleh perubahan hormon dan stres terkait merawat bayi yang baru lahir, apalagi kembar dua. Pasti sangat capek mental dan fisiknya.

Seharusnya ketika seorang istri mengalami baby blues pasca melahirkan, suami lebih dekat pada istri. Suami terus mendampingi istri untuk mendukung kesehatan mental istri saat mengalami baby blues, agar istri bisa melewati masa itu dengan lebih baik.

Tetapi kasus FN dan RDW sebaliknya, suami tidak peduli dengan perasaan istri dan lebih mementingkan permainan judi online.

Belajar dari kasus istri yang tega membakar suaminya sendiri sesama anggota kepolisian, menurut penulis Mabes Polri semakin memperketat proses seleksi dan tes psikologi calon polisi. Termasuk jenjang kenaikan pangkat juga diperketat persyaratannya.

Bagi FN ada sedikit nasehat agar kuat menjalani hidup selanjutnya pasca membakar suaminya. Setelah suaminya meninggal, FN dan anaknya tetap tabah karena hidup terus berjalan dan dijalani. Jadilah wanita kuat dengan tiga anak yang masih kecil. Saat ini depresi wajar karena dia tidak bisa mengendalikan emosi yang membakar dirinya. Saat itu setan lebih menguasai alam bawah sadarnya. Tetap kuat dan terus berjuang untuk masa depan anak-anaknya.

Hidup benar-benar ujian bagi yang mau memahami. Kalau tidak diuji soal harta, maka bisa diuji lewat pasangan. Pasangan oke, diuji dengan anak. Anak oke, diuji dengan mertua. Mertua oke diuji dengan tetangga. Tetangga baik diuji dengan teman. Teman oke diuji dengan kesehatan, terus dan terus, mengapa demikian? Karena di dunia ini Allah SWT menciptakan manusia tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah semata. Maka sebagai manusia belajarlah dua ilmu yang susah dipelajari yaitu ilmu sabar dan ikhlas.

Saudara FN butuh pendampingan untuk bisa melanjutkan hidup. Hidup itu butuh proses, dan tahapan dalam hidup butuh waktu. Yang FN inginkan tidak bisa diraih dalam sekejap, maka teruslah berjuang saudara kaum hawa dan berdoalah. Percayalah Allah akan menunjukkan jalannya, selangkah demi selangkah.

Semoga FN bisa kembali pulih kesehatan mentalnya dan mampu menghadapi kerasnya kehidupan ini.
Doa untuk almarhum RDW semoga husnul khatimah makamnya menjadi roudhoh min riyadil Jannah aamiin aamiin aamiin YRA

Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI.

Buku kedua karya Nurul Azizah. “Muslimat NU Militan untuk NKRI”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here