SintesaNews.com – Organisasi PNIB, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu setelah sebelumnya gencar mengkampanyekan penolakan terhadap “Suriahisasi Dan ‘Talibanisasi” di Indonesia, berlanjut penolakan terhadap “Kebangkitan FPI Reborn,” kini PNIB getol mengkampayekan “Tolak Gerakan, Program, dan Reuni 212”.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho yang akrab disapa Gus Wal bahwa penolakan terhadap “Gerakan, Program dan Reuni 212 di Indonesia” ini sangat penting bagi keutuhan NKRI, keselamatan bangsa, dan Persatuan Bangsa.
Dalam keterangan singkatnya melalui layanan percakapan Gus Wal mengatakan, “PNIB terus berupaya menggaungkan pesan kepada seluruh masyarakat di berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk mencegah dan menolak upaya ‘talibanisasi nan suriahisasi’ Indonesia, tolak FPI HTI bangkit kembali, tolak gerakan program dan Reuni 212. Karena dari situlah muncul bibit-bibit hilangnya Persatuan Anak Bangsa, hilangnya tali Kebhinekaan, memunculkan sikap juga tindakan intoleransi, bahkan diduga kuat juga dari situlah gerakan-gerakan radikalisme, terorisme tumbuh berkembang.”
“Kita mendukung penuh TNI Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi intoleransi, premanisme radikalisme terorisme,” ujar Gus Wal.
Gus Wal juga meminta kepada TNI POLRI untuk menindak tegas siapapun yang ingin membuat kerusuhan, keonaran yang mengancam keselamatan nan keamanan rakyat dan bangsa. Tangkap penggeraknya, aktor ontelektualnya, korlapnya dan yang mensosialisasikanya.
“Kita tentu tak ingin terjadi lagi ledakan covid19 yang ketiga kalinya bukan?”
Jangan lupa, setelah kelompok kelompok itu kemarin mengadakan demo bela Palestina dalam masih kondisi pandemi, maka akibatnya muncul ledakan Covid-19.
Jika Reuni 212 tetap digelar sama saja dengan kita mengulang kesalahan yang sama yang menyengsarakan rakyat dan mengancam kesehatan juga nyawa rakyat Indonesia dengan mengundang ledakan covid 19 yang ketiga kalinya. Maka dari hal itu tak ada pilihan lain bagi TNI POLRI selain menolak gerakan, program dan Reuni 212 kapanpun di manapun.
Kini gaung penolakan Gerakan, Program dan Reuni 212 sudah menggema di Jombang, Jakarta, Surabaya, Malang, Jogja, Samarinda, dll., yang kesemuanya diinisiasi oleh PNIB, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu, GNB Garda Nusantara Bersatu dan GBN Garda Benteng Nusantara yang diketuai oleh Gus Wal.
“Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang mencintai dan menginginkan Indonesia Maju Aman Makmur Damai meminta kepada pemerintah untuk melarang dan membubarkan PA 212.”
Gus Wal menambahkan dalam keterangannya, “Apabila diketemukan bukti sahih, valid dan akurat jika selama ini gerakan demo-demo berjilid-jilid yang digawangi oleh PA 212 yang selalu membikin gaduh tersebut berasal dari sumber-sumber yang terkait erat dengan gerakan/faham ideologi Radikalisme Khilafah Terorisme, yang secara konstitusional dilarang di negeri ini maka kami meminta dalam hal ini kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk #BubarkanPA212.”
“Melarang setiap kegiatan, program yang berkaitan secara langsung mau pun tidak langsung dengan 212, serta mengaudit sumber-sumber tersebut beserta para tokoh-tokoh dan yang terlibat dalam gerakan, program, maupun Reuni 212,” tegas Gus Wal.
“Rakyat Indonesia hanya ingin hidup tenang, tentram, aman, makmur, damai tanpa kegaduhan dan kontroversi setiap kali ada gerakan, program dan Reuni 212,” imbuhnya.
“Indonesia Maju, Aman, Makmur Damai Tanpa adanya 212. Tolak Reuni 212, gerakan dan programnya di mana pun dan kapan pun di seluruh wilayah Indonesia.”
Sukseskan vaksinasi covid-19 bagi seluruh rakyat Indonesia dan menjaga kampung/desa dari bahaya virus corona, berbagai kabar bohong atau hoax, dan mewaspadai ‘talibanisasi’, radikalisme, laten khilafah, komunisme dan terorisme.
#BubarkanPA212
Baca juga: