SintesaNews.com – Sejak medio tahun 2013 hingga sekarang banyak tokoh dan lembaga yang menginginkan Densus 88 dibubarkan, meski tanpa alasan yang jelas dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
Beberapa hari ini Fadli Zon, anggota DPR RI dari Partai Gerindra meminta Densus 88 dibubarkan. Fadli Zon yang juga pernah menjadi wakil ketua DPR RI ini pun sontak jadi bulan-bulanan cemoohan masyarakat Indonesia, tak hanya di medsos.
Sebelum Fadli Zon yang meminta Densus 88 dibubarkan, para napi terorisme (napiter) meminta BNPT dibubarkan.
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengomentari isu tersebut kepada SintesaNews.com. Berikut petikannya.
“Jauh sebelum Fadli Zon meminta Densus 88 dibubarkan dan para napiter meminta BNPT dibubarkan Dien Syamsudin yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua MUI juga pernah mengeluarkan statement yang meminta Densus 88 dibubarkan,” kata Gus Wal kemarin (11/10/2021).
“Mengapa upaya upaya gila dan sangat tidak bermanfaat dari Fadli Zon, para napiter dan Dien Syamsudin sejak lama hanya terus dibiarkan?”
“Meskipun hanya sebuah celoteh, ocehan ataupun tulisan wacana yang mereka dengungkan untuk pembubaran DENSUS 88 dan BNPT ini tak bisa dibiarkan begitu saja, apalagi yang ngomong adalah seorang wakil ketua MUI, anggota DPR, bahkan pernah menjadi wakil ketua DPR,” ujar Gus Wal.
“Tentunya kita bisa menyimpulkan ataupun menduga bahwa yang mereka lakukan adalah untuk menguatkan kembali paham ideologi terlarang haram Radikalisme Khilafah Terorisme yang sejak beberapa tahun terakhir ini sudah mati kutu dengan dibubarkanya HTI, FPI, JAT JAD,” terangnya.
“Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat berterima kasih dengan keberadaan dan apa yang dilakukan oleh BNPT dan Densus 88 yang selama ini getol menekan laju pertumbuhan dan persebaran paham dan gerakan Radikalisme Khilafah Terorisme di seantero negeri,” Gus Wal memaparkan.
“Berapa banyak para teroris yang sudah ditangkap oleh Densus 88. Dan kita wajib mengapresiasi kinerja dan prestasi yang dilakukan oleh Densus 88 yang beberapa tahun ini selalu lebih dahulu menangkap para gembong jaringan teroris sebelum dapat meledakkan bom,” tegasnya.
“Kita tentunya sebagai rakyat Indonesia wajib mengapresiasi kinerja dan Prestasi Densus 88 Yang saat ini dipimpin oleh Irjen. Pol. Marthinus Hukom dan BNPT yang saat ini dipimpin oleh Komjen Pol. Dr. Boy Rafli amar, yang dimana saat ini Densus 88 dan BNPT masih istiqomah menjaga Rakyat Indonesia dan bangsa dari serangan serangan terorisme,” beber Gus Wal.
Lebih lanjut Gus Wal mengemukakan, “Pemerintah dan aparat penegak hukum harus tegas menindak para orang macam Fadli Zon dan siapapun yang ingin membubarkan Densus 88 dan BNPT, karena bisa jadi mereka yang ingin Densus 88 bubar, BNPT bubar menginginkan Bangsa Indonesia seperti Afganistan, Iraq, Suriah yang hancur lebur penuh dengan peperangan, aksi teror dan ketidakamanan situasi.”
“Pemerintah dan aparat penegak hukum mesti tegas dengan menindak tegas Fadli Zon, menangkap dan mengadilinya karena yang sudah dilakukannya sangat berbahaya bisa bisa mengancam keamanan, ketertiban dan ketentraman rakyat Indonesia,” tutur Gus Wal.
Dengan gamblang Gus Wal menambahkan, “Bahkan Jika MUI pun seperti saat Dien Syamsudin menjadi wakil ketua MUI kembali meminta Densus 88 dan BNPT dibubarkan, maka yang layak bubar adalah MUI.”
“Hari ini mereka minta Densus 88 bubar, BNPT bubar, kalau mereka tidak ditindak tegas dan diadili, maka besok-besok mereka minta POLRI bubar, TNI bubar, negara bubar, kan celaka ini.
Jadi tidak ada pilihan lain bagi negara, pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak siapapun yang meminta Densus 88 dan BNPT bubar,” jelas Gus Wal.
“Kami GBN Garda Benteng Nusantara, GNB Garda Nusantara Bersatu yang saat ini melebur menjadi PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu meminta kepada negara, pemerintah dan aparat penegak hukum untuk tegas menangkap dan mengadili Fadli Zon, dan siapapun yang ingin membubarkan Densus 88 juga BNPT. Kami juga meminta kepada negara, pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menolak kebangkitan FPI HTI dengan apapun nama barunya, semua demi keamanan dan Kemashlahatan Umat Dan Rakyat Indonesia,” tegasnya.
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”
“Gerakan Jaga kampung desa dari bahaya laten FPI HTI intoleransi radikalisme terorisme,” tutup keterangan dari Ketua PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu), AR. Waluyo Wasis Nugroho atau akrab disapa Gus Wal.