SintesaNews.com – Ketum PNIB –Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu– Gus Wal (AR. Waluyo Wasis Nuhroho) mensinyalir adanya upaya-upaya dari orang-orang eks HTI dan FPI yang akan memanfaatkan situasi mudik lebaran dengan mendirikan posko-posko mudik dan melakukan program yang berkedok kegiatan sosial.
“Kami PNIB menolak organ, sel, pecahan ataupun underbow FPI HTI JAT JAD yang tebar pesona mendirikan posko mudik lebaran tahun ini, yang di dalamnya memiliki kepentingan untuk menyebarkan paham ideologi transnasional Radikalisme Khilafah Terorisme,” kata Gus Wal.
“Kami sangat mendukung tindakan tegas dari aparat kepolisian yang telah membongkar posko mudik FPI di Cikarang. Karena jelas-jelas di posko mudik tersebut penuh dengan spanduk FPI –yang merupakan ormas terlarang– dan penuh dengan gambar Rizieq Shihab.”
Diketahui kemarin Polsek Cikarang Barat membongkar posko mudik yang didirikan oleh ormas terlarang FPI.
“Kami meminta kepada aparat penegak hukum di berbagai daerah untuk menolak kegiatan-kegiatan mereka termasuk posko-posko mudik dengan kedok kegiatan sosial. Jangan biarkan mereka yang sudah haram terlarang keberadaanya dan dilarang berkegiatan nan menggunakan atribut juga simbolnya berbuat pongah di negeri ini yang merupakan negeri yang berlandaskan hukum,” terang Gus Wal.
Negara tidak boleh kalah oleh ormas-ormas yang sudah dilarang dan dibubarkan.
“PNIB terus berupaya menggaungkan pesan kepada seluruh masyarakat di berbagai daerah di seluruh Indonesia untuk mencegah dan menolak segala bentuk gerakan program dan propaganda yang berkedok kegiatan sosial. Karena dari situlah muncul bibit-bibit hilangnya Persatuan Anak Bangsa, hilangnya tali Kebhinekaan, memunculkan sikap juga tindakan intoleransi, bahkan diduga kuat juga dari situlah gerakan-gerakan radikalisme, terorisme tumbuh berkembang,” jelas Gus Wal.
“Kita juga mendukung penuh TNI Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi intoleransi, premanisme radikalisme terorisme,” ujar Gus Wal.
Gus Wal berpesan, “Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1443 rakyat Indonesia yang masih waras dari Sabang sampai Merauke berdoa dan berharap agar Indonesia lebih Bermartabat Berbudaya Aman Makmur Damai tanpa adanya aksi-aksi, sikap, statement maupun perbuatan intoleransi radikalisme terorisme, serta bebas dari propaganda yang dilontarkan oleh para dai provokator, yang sepertinya juga sudah menjadi bahaya laten dan ancaman serius bagi keselamatan bangsa dan persatuan anak bangsa Indonesia.”
“Demi Indonesia Maju, Aman Makmur Damai Selamanya dan Demi masa depan anak cucu kita kelak, kami meminta bubarkan PA 212,” tandas Gus Wal.
“Indonesia Indah, Aman Makmur Damai Tanpa HTI FPI JI JAT JAD NII dan PA 212.”