PNIB: UAS, Bachtiar Nasir dan Da’i Provokator Pemecah Belah Umat Islam Rakyat Indonesia, Jangan Dikasih Ruang dan Panggung Sebarkan Propaganda

SintesaNews.com – Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) menyebutkan bahwa UAS, Bachtiar Nasir dan da’i provokator pemecah belah umat Islam rakyat Indonesia, jangan dikasih ruang dan panggung untuk menyebarkan propaganda mereka.

“UAS dan Bachtiar Nasir mempropagandakan Khilafah, agenda mereka yang ingin mendirikan Khilafah di Indonesia,” ujar Gus Wal.

Baca: PNIB: Jaga Surabaya, Jombang dan Indonesia dari UAS dan Da’i Provokator Khilafah

-Iklan-

“Jangan pernah biarkan PKS HTI FPI NII atau siapapun menggunakan ‘politik belah bambu’ dengan menggunakan nama besar Pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari untuk kepentingan pribadi, apalagi hanya demi mengangkat eksistensi seorang UAS yang nyata-nyata memang sejak dulu sebagai corong propaganda Khilafah,” ucap Gus Wal.

“Karena Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari adalah yang mencetuskan dan mendukung penuh Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sebagai “payung dan perekat” bangsa Indonesia yang majemuk ini,” terangnya.

“Sangat kontras dengan si somad yang sejak dulu dikenal sebagai corong propoganda hti Khilafah,” tambah Gus Wal.

“Jadi, siapapun itu mau PKS HTI FPI NII atau siapapun itu termasuk Somad, Bachtiar Nasir dll. jangan pernah gunakan politik belah bambu untuk merusak ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyyah demi ambisi syahwat politik mereka yang berambisi mengubah Pancasila dengan Khilafah,” tegas Gus Wal.

Baca: PNIB: Indonesia Tolak UAS dan Dai Provokator Pemecah Belah Umat Islam Pengasong Khilafah Radikalisme Terorisme

Sekali lagi Gus Wal menegaskan, UAS jangan pernah gunakan politik belah bambu dan menggunakan nama besar Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari demi kepentingannya mengkampanyekan Khilafah dan mengubah Pancasila ideologi bangsa.

“Selayaknya aparat penegak hukum harus berani mencekal UAS, Bachtiar Nasir dan semua da’i provokator di seluruh Indonesia,” kata Gus Wal.

“Dan sudah selayaknya para da’i provokator eks fpi hti nii Khilafatul ditangkap, diadili dan dihukum berat, karena mereka ini mabok ideologi Khilafah, membahayakan Pancasila ideologi bangsa, merusak persatuan Indonesia, mengancam keselamatan rakyat dan bangsa Indonesia,” tuturnya.

“Strategi culas, barbar nan licik dari Somad untuk mem-brain wash kalangan islam tradisional kultural dan islam abangan adalah dengan pura-pura meneliti, menelaah dan membuat karya dalam disertasinya tentang Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari,” beber Gus Wal.

Baca juga: PNIB: Tolak Khilafah, Masjid Jangan Undang UAS, Bachtiar Nasir dan Da’i Provokator yang Sebarkan Politiik Identitas

“Namun hal tersebut hanya digunakan untuk memecah belah dengan politik belah bambu kalangan islam tradisional, cultural dan abangan.”

“Karena ia sadar betul teriak Khilafah melalui hti sudah tidak bisa karena hti sudah dibubarkan dan dilarang keberadaannya, maka semua cara dia pakai untuk mempropagandakan Khilafah nya,” pungkas Gus Wal.

Maka PNIB menolak UAS dai provokator pengasong khilafah radikalisme terorisme, pemecah belah umat Islam dan rakyat Indonesia.

“Jaga Kampung Desa dari para Da’i Provokator, paham ideologi transnasiaonal Khilafah Radikalisme Terorisme, Politik Identitas dan bahaya laten Khilafatul muslimin, fpi hti nii,” pesan Gus Wal.

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.

Baca juga:

PNIB: Gelorakan Merah Putih Pancasila untuk Lawan Politik Identitas, Khilafah, Bachtiar Nasir, UAS dan Da’i Provokator

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here