SintesaNews.com – Sudah pernah terungkap dari jejak digital dukungan ACT terhadap pemberontak di Suriah. Alih-alih menyalurkan bantuan kemanusiaan, ternyata disalurkan hanya untuk ke pihak pemberontak Suriah, organisasi teroris ISIS.
Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR Waluyo Wasis Nugroho atau akrab disapa Gus Wal sudah berulangkali mengingatkan agar masyarakat tidak mendukung LSM apapun yang justru menyokong radikalisme dan terorisme.
“Tutup atau bubarkan ACT dan LSM apapun yang terbukti menyokong radikalisme dan terorisme. Rakyat mendukung penuh Densus 88 Polri dan TNI,” ujar Gus Wal.
Sepak terjang ACT di Suriah adalah menyokong IHR milik Bachtiar Nasir yang membantu ISIS di sana. Terbukti dari ditemukannya bantuan-bantuan IHR di kamp pemberontak Suriah.
Karena itulah Gus Wal mengutarakan bahayanya lembaga-lembaga berkedok sosial, kemanusiaan, bahkan pendidikan yang ternyata berafiliasi dengan organisasi radikal dan terorisme.
Baca:
Sel-sel radikalisme dan terorisme sudah masuk ke berbagai bidang kehidupan dengan berbagai profesi, tak hanya swasta, PNS, pegawai BUMN, pejabat, kementerian, bahkan oknum aparat TNI dan Polri, hingga dokter.
Gus Wal menuturkan bahwa kini semakin banyak sel-sel teroris yang sudah ditangkap maupun dieksekusi di lapangan oleh Densus 88 Anti Teror Polri. Ia pun mengapresiasi dan menyatakan dukungannya akan hal itu
“Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat berterima kasih dengan keberadaan dan apa yang dilakukan oleh BNPT dan Densus 88 yang selama ini getol menekan laju pertumbuhan dan persebaran paham dan gerakan Radikalisme Khilafah Terorisme di seantero negeri,” Gus Wal memaparkan.
“Berapa banyak para teroris yang sudah ditangkap oleh Densus 88. Dan kita wajib mengapresiasi kinerja dan prestasi yang dilakukan oleh Densus 88 yang beberapa tahun ini selalu lebih dahulu menangkap para gembong jaringan teroris sebelum dapat meledakkan bom,” tegasnya.
Baca juga:
Sepakat, bersihkan yg pertama pensiunan aparatur sipil, polri, militer dan asn yg msh aktif di lembaga negara dari paham radikal…