SintesaNews.com MALANG – Ormas Kemasyarakatan dan Kebangsaan Lintas Agama, Suku, Ras dan Budaya, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) Daerah Kota Batu dan Malang Raya menyatakan dengan tegas menolak kedatangan Haikal Hasan yang sedianya akan melakukan acara peresmian dan pengukuhan pengurus PA 212 di wilayah Kota Batu.
Hal itu diungkapkan oleh KRT KH Musyrifin Ketua Koordinator PNIB Daerah Kota Batu dan Malang Raya.
KRT KH Musyrifin yang dihubungi dikediamannya mengungkapkan jika PNIB Kota Batu Dan Malang Raya menyatakan sikap tegas menolak keras acara tabligh Akbar 212 dan pengukuhan pengurus PA 212 Kota Batu yang akan dilaksanakan di Kota Batu, serta menolak keras orasi ataupun ceramah yang akan dilakukan oleh Haikal Hasan di beberapa tempat yang akan dilangsungkan di Kota dan Kabupaten Malang, antara lain di Sawojajar, Jabung, Langsep dan Rejoso.
Ditanya mengenai alasannya menolak rangkaian acara Haikal Hasan dan PA 212, KRT KH Musyrifin menyatakan bahwa PNIB Kota Batu dan Malang Raya satu komando dengan DPW PNIB Jawa Timur dan DPP PNIB Pusat yang istiqomah menolak dan melawan semua kegiatan, gerakan, dan program PA 212 yang hanya merupakan kumpulan FPI HTI ormas yang sudah dibubarkan oleh negara.
“Kita tidak ingin mereka ini hadir dan datang di wilayah Kota Batu juga Malang Raya mengganggu kedamaian ketentraman kesejukan hidup warga masyarakat Kota Batu dan Malang Raya, sesuai nan selaras dengan Instruksi dari Ketua DPW PNIB Jawa Timur Abah Akhmad Baidhowi MTS,” ujarnya.
Sementara dihubungi melalui sambungan seluler, Ketua Umum PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu AR Waluyo Wasis Nugroho yang biasa dipanggil Gus Wal menyatakan bahwa tak hanya Haikal Hasan saja yang ditolak, namun semua da’i provokator eks FPI HTI wajib ditolak.
“Tak hanya di Kota Batu dan Malang Raya, namun seyogyanya dan se-Indonesianya seluruh penjuru negeri wajib menolak keras setiap kegiatan, gerakan dan program eks corong propoganda FPI HTI, baik melalui wadah PA 212 ataupun wadah wadah lainya,” tegas Gus Wal.
Gus Wal yang juga merupakan pelapor Maaher Ath Thuwalaibi itu beralasan jika dai provokator yang merupakan corong propoganda eks FPI HTI tersebut sangatlah membahayakan kerukunan antar umat beragama, merusak kedamaian nan ketentraman masyarakat dan mengoyak persatuan sesama anak bangsa.
“Karena sudah jelas bisa kita lihat selama ini apa yang mereka suarakan dan mereka lakukan tidak ada manfaatnya selain membuat gaduh dan ribut rakyat Indonesia, hingga keamanan kedamaian dan ketertiban masyarakat menjadi terganggu,” lanjut Gus Wal.
“Demi Indonesia Aman Makmur Damai, tidak ada pilihan lain selain menolak dan melawan Haikal Hasan dan semua da’i provokator hadir di Kota Batu, Malang Raya dan seluruh penjuru negeri,” Gus Wal menegaskan.
“Kami meminta kepada negara, dalam hal ini pemerintah untuk menolak izin acara Haikal Hasan dan semua da’i provokator di Kota Batu dan Malang Raya, serta membubarkan acara acara mereka,” pinta Gus Wal.
Gus Wal berpesan, “Jangan ‘MegaMendung’-kan Batu dan Malang Raya. Jangan Talibanisasi dan Suriahkan Indonesia.”
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” tambah Gus Wal.
“Jaga Kampung Desa dari Omicron corona yang telah bermutasi, serta dari bahaya laten FPI HTI, PA212, SARA intoleransi radikalisme khilafah terorisme,” pungkasnya.