SintesaNews.com – Kota Batu, yang hampir di setiap detik, menit, jam dan sehari-harinya selalu terasa dingin, sejuk, tenang sebagai ciri khas dan citra Kota Batu saat ini sedang terusik dan sebabkan hawa nan suasananya menjadi hangat berujung menuju kepada setengah panas atau pun sangat panas.
Bukan karena Kota Batu yang tak lagi berhawa dingin, Kota Batu tetaplah Batu Kota yang sangat dingin, indah dan nyaman.
Kota Batu saat ini sedang dilanda hawa panas terkait desas-desus di kalangan masyarakat Kota Batu dengan beredarnya kabar akan diadakannya Tabligh akbar 212 yang akan digagas oleh PA 212 yang sedianya akan diisi dan dihadiri oleh Haikal Hasan “Public Enemy” Rakyat Indonesia.
Haikal Hasan, PA 212 beserta seluruh pengurusnya di semua tingkatan mulai pusat sampai ke daerah adalah merupakan “Public Enemy” Rakyat Indonesia yang mencintai kedamaian, ketentraman dan hidup berdampingan Aman Makmur Damai.
Kota Batu yang selama ini sangat rukun di tengah keberagaman budaya dan persatuan anak bangsa dari segenap komponen lintas agama yang hidup damai secara berdampingan tanpa pernah ada gesekan sekarang ini terancam dengan keberadaan PA 212.
Rencana Tabligh Akbar 212 sedianya akan dilakukan 22 Januari dan seluruh acara, kegiatan program maupun gerakan PA 212 isinya hanya kumpulan anggota eks FPI HTI ormas terlarang yang sudah dibubarkan dan haram terlarang keberadaanya dalam bentuk apa pun.
KRT KH Musyrifin Ketua dan Koordinator PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) Kota Batu menolak keras rencana acara Tabligh Akbar 22 Januari di Kota Batu, “Siapapun yang mengisi acara tersebut kami PNIB Kota Batu menolak keras rencana tersebut dilangsungkan di Kota Batu.”
“Baik diisi maupun dihadiri oleh Haikal Hasan ataupun siapa pun yang mengisi acara tersebut kami menolak keras acara tersebut, dan selamanya kami menolak keras setiap acara, kegiatan, program dan gerakan yang dilakukan oleh PA 212 dilakukan di Kota Batu selaras dengan apa yang telah kami lakukan sejak 7 tahun terakhir ini, seperti yang telah dilakukan oleh Ketua PNIB Jawa Timur, Abah Drs Akhmad Baidhowi MTS, yang sejak awal istiqomah menolak keras keberadaan FPI, HTI, PA 212 dan seluruh kelompok ormas intoleransi, SARA, radikalisme terorisme,” ujar KRT KH Musyrifin.
Dihubungi melalui sambungan seluler Ketum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho/ Gus Wal meminta dan memohon dengan sangat kepada Polres Kota Batu Dan Polda Jawa Timur, untuk menolak izin rencana acara Tabligh Akbar 212 dan seluruh program, gerakan yang diinisiasi oleh PA 212, serta membubarkanya jika PA 212 masih ngeyel dan nekat menyelenggarakan acara acaranya.
Hal ini demi kemashlahatan bangsa, negara dan keamanan, ketertiban, kedamaian, ketentraman masyarakat Kota Batu, Jawa Timur dan Indonesia.
Ketum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyatakan PNIB menolak keras rencana acara Tabligh Akbar 212 di Kota Batu.
“PNIB menolak keras semua acara, gerakan dan program PA 212 di mana pun dan kapan pun.
Selain tidak ada manfaatnya, semua acara, gerakan dan program 212 hanya membuat kegaduhan, mengusik kedamaian, ketentraman kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.”
“Mau yang ngisi acaranya Haikal Hasan atau pun Dajjal sekalipun tetap kami tolak dan kami lawan,” tegas Gus Wal.
“Indonesia saat ini sedang ‘Darurat SARA, intoleransi, radikalisme khilafah terorisme,’ PA 212 yang selama ini diam dan membisu bahkan ‘terkesan membela nan melindungi’ jika ada kasus yang berkaitan dengan SARA, intoleransi maupun terorisme, hal itulah yang membuat kami PNIB menolak keras setiap acara, kegiatan dan reuni wiro sablengnya dimanapun dan kapan pun,” jelasnya
“PA 212 hanya merupakan wadah baru bagi eks FPI HTI yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaanya, hal itulah yang membuat kami PNIB dan rakyat Indonesia sangat tidak mrnginginkan keberadaanya di setiap wilayah seantero negeri,” imbuhnya.
Terlebih saat ini Kota Batu Dan hampir seluruh daerah di Indonesia sedang mulai bangkit ekonominya setelah 2 tahun diterpa corona, Kota Batu yang ekonominya ditopang oleh sektor pariwisata juga tengah perlahan kembali pulih dan normal, acara Tabligh Akbar 212 dan keberadaan PA 212 beserta segala kegiatan, program dan gerakanya tentu sangat berefek tidak baik bagi iklim investasi, ekonomi dan pariwisata.
Tak luput Gus Wal menyampaikan pesan-pesanya kepada masyarakat.
“Jangan Mega Mendungkan Kota Batu, Jangan Talibanisasi dan Suriahkan Indonesia.”
“Tolak semua acara, gerakan dan program PA 212 kapan pun dan di mana pun. Tolak dai provokator, bubarkan PA 212.”
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”
“Jaga Kampung Desa dari Corona, Talibanisasi, Hoax, SARA, Intoleransi, Radikalisme Khilafah Terorisme dan Bahaya laten FPI HTI, PA 212.”
PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu
Bersatu Berjuang Bergerak Berkhidmat Bermanfaat Untuk Negeri