SintesaNews.com – Ketum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyoroti dengan keras terkait rencana acara reuni PA 212.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa rencana reuni 212 tersebut justru akan digelar di masa PPKM karena pandemi covid19.
“Kami mempertanyakan pemerintah dan aparat penegak hukum, buat apa FPI, HTI, JI, JAT, JAD dibubarkan dan dilarang berkegiatan juga menggunakan simbolnya namun dibiarkan mereka-mereka ini menyatu dan berkumpul dalam wadah PA 212,” ujar Gus Wal.
“Yang sebagaimana kita tahu, PA 212 sejak awal didirikanya hanyalah wadah maupun gerbong FPI HTI dll. yang sama-sama tidak ada bedanya dengan mereka, tak ada bedanya sama sekali selain mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup rakyat Indonesia dengan kegiatannya, gerakannya dan programnya,” tambah Gus Wal.
“Akankah pemerintah dan aparat penegak hukum membiarkan negara dan hukum kembali dikangkangi oleh mereka yang nyata nyata sudah jelas dilarang berkegiatan dan menggunakan simbolnya? Akankah negara dan hukum harus kalah dengan arogansi mereka saat ini seperti yang selalu mereka lakukan sejak satu dasawarsa kemarin terlebih 6 atau 7 tahun terakhir?” Gus Wal geram.
Saat ini kita masih dalam fase PPKM Darurat, meski sudah agak longgar, banyak daerah sudah dalam level 1 atau 2, namun rencana acara reuni PA 212 yang isinya FPI HTI dkk. yang sudah dibubarkan tersebut sangat melukai hati rakyat Indonesia yang selama ini bersusah payah dan taat patuh pada aturan kebijakan negara dan pemerintah terkait PPKM Darurat.
“Bagaimana dulu kita bisa lihat, para pedagang kaki lima yang berjualan di-razia oleh aparat penegak hukum, bagaimana diberlakukan jam malam yang sangat ketat, namun kini dengan rencana acara reuni PA 212 tersebut, yang isinya juga kelompok HTI FPI dll. yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaanya ini kami meminta kepada negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menolak, melarang dan membubarkan acara acara, gerakan, kegiatan, program dan reuni PA 212,” tegas Gus Wal.
“Haruskah hukum dan aturan itu hanya untuk rakyat jelata dan ekonomi menengah ke bawah saja?”
“Akankah hukum dan aturan itu tidak berlaku bagi mereka yang ‘elite dan borjuis’ serta tidak berlaku bagi PA 212 yang isinya hanya FPI HTI dll. yang nyata-nyata sudah dilarang berkegiatan dan memakai simbol maupun atributnya,” kata Gus Wal.
“Andaikan acara Reuni PA 212 bisa terselenggara, maka sebagian besar rakyat Indonesia bisa berkurang kepercayaanya kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak kepolisian. Andaikan tidak dibubarkan, bukan mustahil akan ada mosi tidak percaya kepada polisi,” ucapnya kemudian.
“Untuk itu, kami PNIB, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu yang juga merupakan rakyat Indonesia, meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk sesegera mungkin melarang dan menolak izin acara Reuni PA 212 dan membubarkan acara Reuni PA 212 jika mereka tetap ngeyel nan ngotot memaksakan kehendak dan keinginannya, kami meminta kepada negara dan aparat penegak hukum untuk juga menolak, melarang dan membubarkan acara, kegiatan, program, dan gerakan mereka yang kelak akan diadakan di tempat tempat lainya,” pesan Gus Wal.
“Jangan biarkan PA 212 yang isinya hanya FPI HTI dll. yang nyata dan jelas sudah dilarang terlarang keberadaanya dan dilarang berkegiatan nan menggunakan atribut juga simbolnya berbuat pongah di negeri ini yang merupakan negeri yang berlandaskan hukum,” ucap Gus Wal menegaskan.
“Kami juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mencabut hak-hak politik dan hak kewarganegaraan kepada pengurus anggota dan simpatisan FPI JI JAT JAD dan NII sebagai upaya pertobatan bagi mereka,” imbuhnya.
“Indonesia Indah, Aman Makmur Damai Tanpa HTI FPI JI JAT JAD NII dan PA 212.”
Negara tidak boleh kalah oleh ormas-ormas yang sudah dilarang dan dibubarkan yang kini kesemuanya bersatu dan berkumpul dalam wadah PA 212.
“Demi Indonesia Maju, Aman Makmur Damai Selamanya dan Demi masa depan anak cucu kita kelak, kami meminta bubarkan PA 212,” tandas Gus Wal.
Gus Wal juga berpesan untuk mewaspadai PA 212 yang massive melakukan deklarasi dan berkegiatan dengan program-program ekonomi yang sangat menggoda rakyat yang akhirnya ditakutkan bisa mengubah ideologi dan falsafah hidup berbangsa bermasyarakat dan bernegara.
#BUBARKANPA212
Bagus..👍👍