SintesaNews.com – Ormas Kemasyarakatan Kebangsaan Lintas Agama, Suku dan Budaya, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kembali menggelar kegiatan Ngaji Pancasila 29 Januari 2022 di Aula “Kampung Dolanan Nusantara” yang berlokasi di Pesantren Budaya Nusantara Ki Sodong – Sodongan Borobudur – Magelang, Jawa Tengah, yang diasuh oleh Gus Abbet Nugroho yang juga merupakan Sekjen DPP PNIB.
Abbet Nugroho menyampaikan acara kegiatan Ngaji Pancasila ini bertajuk “Saresehan Budaya, Dari Borobudur untuk Indonesia dan Dunia”.
“Dan alhamdulillah hari ini di Kampung Dolanan Nusantara dan Pesantren Budaya Nusantara Ki Sodong – Sodongan Borobudur ini bisa dilangsungkan acara Ngaji Pancasila ini untuk menyuarakan aspirasi dari para budayawan antara lain KH Kholil Asrori dan budayawan lainya yang sengaja datang di Borobudur ini, untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia dengan Budaya, Kearifan Lokal agar ke depan selain menjadi negara industri maju juga tetap melestarikan Budaya Nusantara demi Indonesia lebih Bermartabat dan tentu lebih hebat lagi,” tutur Gus Abbet Nugroho didampingi oleh Muhammad Arief Ar Rosyied beserta para pengurus PNIB dan para budayawan Borobudur.
“Acara Ngaji Pancasila bertajuk Saresehan Budaya Borobudur ini juga sekaligus merupakan Deklarasi PNIB Jawa Tengah dan PNIB Kabupaten Magelang,” tutur Gus Abbet Nugroho.
Ketua Umum PNIB Gus Wal (AR Waluyo Wasis Nugroho) dalam acara tersebut juga menyampaikan, “Dari Ngaji Pancasila bertajuk saresehan budaya yang dilangsungkan di Borobudur yang merupakan salah satu Pusat Peradaban Dunia, PNIB mendukung penuh penetapan IKN (Ibukota Negara) yang telah ditetapkan di Paser – Penajam Utara – Kalimantan Timur. PNIB juga mendukung penuh nama ‘Nusantara’ dipilih sebagai nama Ibukota Republik Indonesia.”
“Kami berharap IKN baru yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi bernama Nusantara membawa berkah, membangkitkan kembali kejayaan Nusantara di masa yang akan datang dengan Karakter Budaya Nusantara dan Kearifan Lokal untuk bersama-sama dengan IPTEK membangun, memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia,” kata Gus Wal.
“Mari kita sambut Nusantara sebagai ibukota baru Indonesia sebagai doa dan simbol kejayaan Indonesia di masa depan dengan karakter budayanya dan kearifan lokalnya,” imbuhnya.
Gus Wal juga menegaskan, “Kami PNIB juga meminta kepada pemerintah dan DPR untuk membubarkan PKS secara konstitusional melalui mekanisme yang ada di MK (Mahkamah Konstitusi).”
PNIB menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang ingin Indonesia Bermartabat, Berbudaya, Aman Makmur Damai tanpa adanya keberadaan PKS dan partai-partai sejenisnya.
“Sudah banyak kita tahu pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh PKS mulai dari soal ideologinya, soal hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin, sikap PKS yang menolak azas tunggal Pancasila, hubungan PKS dengan Ikhwanul Muslimin yang merupakan organisasi terorisme terlarang di banyak negara negara Timur Tengah, dan keberadaan PKS yang selalu menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk, serta banyak lagi hal-hal yang dilakukan ataupun disuarakan oleh PKS yang membahayakan dan merusak kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara serta pelanggaran-pelanggaran lainya,” beber Gus Wal.
“Kami PNIB dan Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui ‘Tapa Dede’ Acara Ngaji Pancasila ini meminta kepada pemerintah dan DPR untuk membubarkan PKS melalui prosedural hukum di Mahkamah Konstitusi (MK),” tegas Gus Wal.
Selain membubarkan PKS melalui prosedural hukum yang berlaku di Mahkamah Konstitusi, PNIB juga meminta dengan sangat kepada pemerintah, DPR, MPR dan Aparat Penegak Hukum untuk membubarkan PA 212 melalui Perppu Ormas ataupun dengan jalan cara yang lainya.
“Karena PA212 isinya hanya kumpulan FPI HTI yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaanya.”
“Yang selama ini kita tahu, mereka ini yang sering membuat keresahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat dengan kegiatanya dan faham-fahamnya yang terlarang serta hanya mencetak para da’i provokator yang meresahkan masyarakat, mengganggu kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara serta mengancam keselamatan bangsa dan negara Indonesia,” papar Gus Wal.
“Jaga Kampung Desa dari Omicron, ideologi transnasional, bahaya laten HTI PKI FPI Radikalisme Khilafah Terorisme,” pesan Gus Wal mengakhiri.
Tak luput Gus Wal memungkas, “Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila dan Merawat Tradisi Budaya Nusantara.”
“PNIB Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri,” tutupnya.