PNIB: Refleksi Hari Bela Negara, Amalkan UUD 1945, Jaga Bangsa dari Bahaya Laten FPI HTI Radikalisme Terorisme

SintesaNews.com – Dihubungi melalui sambungan seluler Ketua Umum Ormas Kebangsaan Kemasyarakatan PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan Selamat Hari Bela Negara kepada seluruh anak bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, apa pun agamanya, apa pun suku bangsanya.

“Hari Bela Negara yang diperingati setiap 19 Desember adalah hari dimana bangsa Indonesia saat itu sedang dalam keadaan darurat, dimana Presiden Ir Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta beserta sebagian besar jajaran menterinya ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke luar Yogyakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia saat itu. Hingga dideklarasikanya Pmerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra Barat oleh Sjafruddin Prawiranagara peristiwa tersebutlah yang mendasari dan melatarbelakangi 19 Desember sebagai Hari Bela Negara,” jelas Gus Wal.

“Selamat Hari Bela Negara, mari segenap rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke bersatulah. Bersama PNIB kita bersama-sama ikut serta dan berpartisipasi dalam upaya-upaya Bela Negara, jaga bangsa, melestarikan Pancasila, dan merawat Tradisi Budaya Nusantara,” ajak Gus Wal.

-Iklan-

“Serta bersama PNIB kita jaga lingkungan sekitar kita, desa dan kampung kita dari bahaya laten FPI HTI Radikalisme Terorisme,” pesan Gus Wal kemudian.

“Kalau PKI sudah tidak ada lagi, jadi tidak perlu kita sebut apalagi kita takutkan, namun FPI HTI dan semua ormas-ormas yang berafiliasi dengan gerakan radikalisme khilafah terorisme ini yang perlu kita awasi. Termasuk ACT, PA 212 dll., jangan sampai mereka meracuni anak-anak kita dengan fahamnya yang merusak serta membahayakan keselamatan bangsa dan negara,” cetus Gus Wal.

Negara dan aparat penegak hukum sesegera mungkin harus segera mengaudit dan memeriksa PA 212, ACT dan sejenisnya. Setelahnya bubarkan PA 212, ACT dan yang sejenisnya.

Gus Wal meminta agar pemerintah dan aparat penegak hukum juga harus berani lebih tegas dalam menindak tegas para da’i provokator seperti UAS, Bahar bin Smith, Sugik Nur Raharja, Yusuf Martak, Novel Bamukmin, Khalid Basalamah, Reza Basalamah dll. yang selama ini tak hanya buat resah masyarakat dan rakyat Indonesia, namun juga telah membuat lemah marwah bangsa dan negara, simbol juga lambang negara, menghina aparat negara serta mengancam persatuan anak bangsa, mengancam keselamatan bangsa dan negara, yang seperti itulah negara harus berani bertindak tegas.

Gus Wal menegaskan bahwa momentum Hari Bela Negara ini pemerintah harus bersikap seperti Arab Saudi dengan menghukum berat kalau perlu menghukum mati para da’i provokator yang meresahkan rakyat, mengancam keselamatan bangsa.

“Momentum Hari Bela Negara ini, saya selaku Ketua Umum PNIB mengajak kepada segenap rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengamalkan Undang Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 27 ayat (3) yang mengamanatkan bahwa ‘Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara’. Pasal 30 ayat (1) yang mengamanatkan bahwa ‘Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usha pertahanan dan keamanan negara’,” papar Gus Wal Ketum PNIB, Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu.

“Bersatu berjuang bergerak berkhidmat bermanfaat untuk negeri,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here