SintesaNews.com – Organisasi massa Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kembali melaksanakan kegiatan “Aksi Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 100 Meter untuk Menolak Khilafah, Intoleransi dan Politik Identitas”, yang kali ini digelar di kawasan Malioboro, Yogyakarta, 28/8/2020.
Ketua Umum PNIB AR. Waluyo Wasis Nugroho atau disaa Gus Wal, mengatakan kegiatan ini sebagai suatu wujud tanggung jawab, rasa memiliki, menjaga, turut serta mewujudkan rasa dan sikap persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melihat situasi dan kondisi bangsa akhir-akhir ini, sempat menimbulkan rasa kekhawatiran yang sangat mendalam bagi sebagian kehidupan bangsa yang kita banggakan ini. Telah terjadinya kesenjangan, hilangnya rasa saling mencintai, rasa handarbeni dan lunturnya rasa nasionalisme, toleransi, nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Gus Wal.
“Semakin sirnanya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dan dasar negara, falsafah, way of life dan alat pemersatu bangsa. Maka kami PNIB melaksanakan kegiatan aksi Kirab bendera merah putih sepanjang 100 meter untuk menolak khilafah, intoleransi dan politik identitas,” jelasnya.
Gus Wal memaparkan, maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah selain memperingati HUT RI ke-77 juga untuk menumbuh-kembangkan jiwa nasionalis agar terus terpupuk terus persatuan dan kesatuan NKRI.
“Dengan mengajak komponen masyarakat tanpa membedakan suku agama dan ras serta status sosial untuk bersama-sama membentangkan bendera merah putih di salah satu titik keramaian yang menjadi ikon Jogja sebagai pusat budaya dan kota yang menjunjung toleransi,” terangnya.
“Acara PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah, Intoleransi dan politik identitas ini dikarenakan atas keprihatinan kami sebagai anak bangsa yang resah karena semakin massive dan berkembangnya paham-paham ideologi transnasional, khilafah radikalisme terorisme dan semakin banyaknya para provokator propoganda pemecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa,” ucap Gus Wal.
“Ditambah lagi dengan semakin banyaknya sekolah/lembaga/yayasan yang mengajarkan tentang paham khilafah radikalisme terorisme, yang menjamur berdiri di berbagai penjuru negeri. Untuk itu melalui Giat PNIB kirab merah putih ini kami mengajak dan mengkampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat anak bangsa di mana pun berada untuk berani dengan tegas menolak melawan Khilafah, Intoleransi, Politik Identitas, Radikalisme Terorisme sampai Kiamat,” tegas Gus Wal.
“Dan kami meminta kepada pemerintah serta aparat penegak hukum untuk lebih tegas menindak dan menghukum berat para penyebar paham ideologi transnasional Khilafah Radikalisme Terorisme. Juga menutup dan mengambil alih sekolah/yayasan/lembaga yang mengajarkan paham ideologi transnasional Khilafah Radikalisme Terorisme di seluruh negeri,” ujar Gus Wal.
“Bangsa ini tidak boleh tercerai berai hanya karena ulah sekelompok orang tertentu yang sudah terang-terangan menyatakan diri bahwa dasar mereka adalah menolak pancasila dengan menggantikan paham paham tertentu yang berbalut agama. Aktifitas semacam itu harus betul-betul dilawan dengan sekuat tenaga masyarakat yang memahami Pancasila seutuhnya,” tutur Gus Wal.
Sehingga melalui aksi membentangkan bendera merah putih di titik aktivitas publik di Jogja diharapkan mampu untuk membangkitkan jiwa nasionalisme pada bumi pertiwi.
“Giat PNIB ‘Kirab Merah Putih Pancasila menolak khilafah, intoleransi dan politik identitas sampai kiamat’, yang dilaksanakan Hari Minggu, 28 Agustus 2022 ini juga merupakan bentuk dukungan kami kepada TNI – Polri untuk selalu konsisten istiqomah melayani, mengayomi, melindungi, menjaga keamanan ketertiban rakyat Indonesia dan kedaulatan bangsa,” kata Gus Wal.
Dirinya menambahkan, “Dukungan kami kepada Polri untuk selalu konsisten PRESISI dengan hati melayani, mengayomi, melindungi rakyat indonesia, ‘Hukum Tajam ke Atas, Tumpul ke Bawah’.”
“Jaga kampung desa dari para da’i provokator, paham ideologi transnasional khilafah radikalisme terorisme, intoleransi dan politik identitas,” pesan Gus Wal.
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.