SintesaNews.com – Ormas lintas suku, bangsa, agama, dan budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) terus gencar menyuarakan aspirasi masyarakat Jombang Jawa Timur yang menolak pendirian Wonosalam Boarding Scool (WBS) di Jombang.
Pasalnya, masyarakat Jombang menolak keberadaan Wonosalam Boarding School karena cemas daerahnya akan dibuat seperti camp-camp ISIS seperti di Suriah, Afganistan dan Iraq, sebab diduga Wonosalam Boarding School berafiliasi dengan aliran kelompok garis keras Khilafah Wahabi Radikalisme Terorisme, yang di mana-mana dilarang keberadaannya, pengajarannya dan orang-orangnya seperti di Arab Saudi dll.
PNIB melalui Ketua Umumnya, AR. Waluyo Wasis Nugroho yang akrab disapa Gus Wal, menjelaskan kepada SintesaNews.com bahwa di kawasan Pegunungan Wonosalam Jombang berdiri sebuah sekolah berasrama dengan nama Wonosalam Boarding School (WBS).
“Diduga kuat sekolah berasrama tersebut berafiliasi dengan kelompok 212 yang notabene kelompok FPI-HTI yang sudah dibubarkan dan dilarang keberadaannya di negeri ini,” tutur Gus Wal.
“Masyarakat Mangirejo Wonosalam Jombang sangat-sangat resah, gelisah dan takut dengan berdirinya Wonosalam Boarding School di wilayahnya,” ujarnya.
Gus Wal sangat menyesalkan rencana berdirinya sebuah sekolah berasrama di kawasan Pegunungan Wonosalam Jombang.
“Banyak Tokoh Masyarakat Wonosalam yang sering datang, diskusi dan berdialog menyampaikan hal tersebut kepada kami, mereka takut jika Wonosalam Boarding School yang seluas sekitar 26 sampai 60 ha tersebut dijadikan untuk mencetak dan mengkader para bibit bibit manusia radikalis dan teroris seperti di Afghanistan dan Suriah,” ungkap Gus Wal.
Masyarakat Wonosalam, Jombang dan Jawa Timur tidak menginginkan daerahnya dijadikan tempat penyemaian, pengkaderan yang mencetak para pengasong dan pelaku radikalisme khilafah terorisme baik gerakannya, pahamnya maupun ideologinya.
“Kami PNIB dan Masyarakat Wonosalam Jombang Jawa Timur menolak keras keberadaan dan pendirian Wonosalam Boarding School yang diduga kuat didirikan oleh Anas Asrofi yang merupakan tokoh 212 dari Surabaya dan Sidoarjo. Diduga kuat pendanaannya didukung penuh oleh Ahmad Faisal pengusaha Transportasi Ekspedisi di wilayah Cakung Jakarta Timur yang disinyalir merupakan pengagum dan pengikut Osama Bin Laden. Dan yang membuat Warga Masyarakat Mangirejo Wonosalam Jombang Jawa Timur menolak keberadaan dan pendirian Wonosalam Boarding School adalah berhembusnya pendanaan pembangunan sekolah berasrama yang menyerupai pondok pesantren tersebut didanai dari Mesir dan Timur Tengah,” terang Gus Wal.
“Warga tak ingin wilayahnya dijadikan sebagai sarang teroris dan sangat tidak ingin anak cucu mereka dijadikan tumbal untuk dijadikan keder teroris,” tambahnya Gus Wal.
Aksi Bisu PNIB
Karena itulah PNIB menggelar aksi damai dengan bisu di depan gerbang Wonosalam Boarding School yang terletak di Dusun Mangirejo – Desa Wonosalam Jombang, Jawa Timur, Selasa 09/08.
“Kegiatan aksi bisu ini adalah menyampaikan aspirasi masyarakat Jombang dan Jawa Timur, agar negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum sesegera mungkin menutup dan mengambil alih Wonosalam Boarding School yang keberadaannya meresahkan masyarakat Jombang dan Jawa Timur,” jelas Gus Wal, yang memprakarsai giat aksi bisu tersebut.
“Aksi Bisu ini kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan kami, PNIB bersama masyarakat Jombang dan Jawa Timur yang notabene sebagai anak bangsa, terhadap pihak-pihak terkait atau stake holders di wilayah Jombang dan Jawa Timur yang seolah-olah diam, membuta dan membisu dengan keberadaan Wonosalam Boarding School yang selama ini jelas-jelas sangat meresahkan nan membuat cemas masyarakat Jombang dan Jawa Timur,” tutur Gus Wal.
“Tuntutan kami mewakili masyarakat Jombang dan Jawa Timur, hanya sederhana, Wonosalam Boarding School segera ditutup, dibubarkan dan diambil alih oleh negara dalam hal ini pemerintah, karena sampai detik ini masyarakat resah dengan keberadaan Wonosalam Boarding School yang sangat kuat diduga belum mendapatkan izin, baik operasional sekolahnya dan izin operasional madrasah diniyah pesantrennya, namun sudah berani melaksanakan kegiatan belajar-mengajar serta sudah menerima murid baru yang nge-camp ditempat tersebut,” kata jelasnya.
PNIB meminta kepada pemerintah untuk sesegera mungkin menutup dan mengambil alih Wonosalam Boarding School dan semua sekolah, yayasan, lembaga yang berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Terorisme.
“Kamin akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah peserta aksi yang lebih banyak, apabila tuntutan kita tidak segera dipenuhi,” tegas Gus Wal.
“Hal tersebut semata-mata demi nasib anak cucu di masa mendatang, demi keselamatan bangsa dan negara kita tercinta ini,” imbuhnya.
“Melalui aksi bisu ini kami PNIB beserta masyarakat Jombang dan Jawa Timur meminta negara dalam hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum untuk sesegera mungkin menutup, membubarkan dan mengambil alih Wonosalam Boarding School dan seluruh sekolah, yayasan, lembaga, maupun pesantren yang berafiliasi dengan Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme di seluruh Indonesia,” pinta Gus Wal.
Menurut Gus Wal, sudah saatnya pemerintah Indonesia bersikap tegas mencontoh kebijakan kebijakan Arab Saudi dll. yang tegas menghukum berat para Da’i Provokator penyebar penyeru Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme, dan menutup, membubarkan dan mengambil alih semua yayasan maupun lembaga baik yang bergerak di bidang sosial maupun bergerak di bidang sosial.