SintesaNews.com – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei kali ini Ketum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyampaikan refleksinya kepada SintesaNews.com
“Kini saatnya Indonesia bangkit dari virus khilafah radikalisme terorisme dan pengkhianat bangsa,” ujar Gus Wal.
Siapa para pengkhianat bangsa itu sekarang?
Mereka adalah para pengasong khilafah, ideologi transnasional radikalisme terorisme. Mereka juga yang ormas/partainya sudah dinyatakan haram terlarang di NKRI ini.”
Sebagaimana kita ketahui bersama, FPI, HTI, dan PKI adalah ormas dan partai yang telah dibubarkan. Itu artinya FPI HTI PKI adalah musuh rakyat dan bangsa.
“Jangan pernah sekecil apapun ruang diberikan kesempatan kembali untuk mereka gunakan untuk bangkit kembali. Baik itu aktivitasnya, kegiatanya, Simbol/benderanya, dan juga paham ideologinya,” tutur Gus Wal.
“Jangan pernah percayakan nasionalisme dan kebangsaan kepada para pengkhianat bangsa, para pemuja maupun pendukung terorisme, radikalisme, pengasong khilafah ideologi transnasional, yang hanya mementingkan uang, jabatan, nama, kepentingan, dan keluarga mereka sendiri,” tegas Gus Wal.
“Kami PNIB melakukan gerakan penolakan terhadap keberadaan dan bangkitnya FPI HTI PKI,” ungkap Gus Wal.
“Karena jelas bagi kami bahwa FPI HTI PKI adalah musuh rakyat dan bangsa,” tegasnya.
“Jika ada yang bertanya mengapa kami sangat keras menolak FPI bangkit kembali adalah karena kami cinta negeri tempat dimana kami dilahirkan, kami cinta tanah air warisan moyang leluhur kami, kami cinta kebhinekaan akan kemajemukan bangsa Indonesia dari sabang sampai Merauke yang terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan segala keragaman budayanya,” papar Gus Wal.
“Kami tidak ingin negeri ini selalu diributkan dan dibuat gaduh oleh FPI seperti bertahun-tahun yang lampau. Kita tidak menginginkan persatuan dan kerukunan antar umat beragama dikoyak koyak nan dicabik-cabik oleh FPI seperti tahun-tahun yang usang. Kami tak ingin Pancasila sebagai dasar negara pedoman hidup bermasyarakat dalam bingkai NKRI dihina oleh para pengurus dan simpatisan FPI.”
“Sudah, cukup sudah, jangan sampai masa lalu FPI yang dulu telah berbuat kedholiman nan kesuraman dalam tatanan hidup rakyat Indonesia diberikan lampu hijau dengan kembali diberikan izin keberadaanya meski telah berganti nama namun jiwa, dasar, semangat, ghiroh/passion serta orang orang lama FPI masih bercokol di kepengurusan FPI baru yang telah berganti nama,” ungkap Gus Wal.
“FPI sekali dibubarkan dilarang maka sudah seharusnya FPI tetap dilarang haram terlarang keberadaanya baik organisasi, paham, kegiatan, simbol, dan gerakannya,” imbuhnya.
Refleksi Hari Kebangkitan Nasional
Di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei ini Gus Wal mengutarakan, “Pemuda Indonesia selayaknya kini, nanti dan selamanya, harus bersatu, berjuang, berkhidmat, bermanfaat untuk negeri.”
“Pemuda Indonesia harus selalu kuat dalam rasa, pemikiran, pergerakan dan perjuangan untuk bangsa namun tetap menghormati para sesepuh pemimpin bangsa (yang benar benar pemimpin bangsa),” imbuhnya.
Dalam refleksi di Hari Kebangkitan Nasional ini, Gus Wal menuturkan, Pemuda harus menjadi tonggak Kebangkitan “Nasionalisme dan Kebangsaan”.
“Karena nasib bangsa ditentukan oleh pemuda-pemudanya masa kini, dan di tangan para pemudalah Nasionalisme dan Kebangsaan akan bangkit,” terang Gus Wal.
“Selamatkan anak bangsa ke depan, anak cucu kita kelak dari bahaya laten FPI HTI PKI.”
“Kami juga meminta kepada pemerintah untuk mencabut kewarganegaraan ataupun hak hak politik bagi FPI HTI,” tegas Gus Wal.
“Hal ini semata-mata sebagai terapi konkret bagi eks FPI HTI yang dahulu pernah diterapkan oleh pemerintah kepada eks PKI. Karena sudah jelas bagi rakyat Indonesia bahwa FPI HTI PKI adalah musuh rakyat dan bangsa,” terangnya.
Rakyat Indonesia sangat mengharapkan bangsa ini maju, aman, makmur, damai, bermartabat, berbudaya dan berdaulat. Hal itu hanya bisa tercapai jika tak diganggu dengan keberadaan FPI HTI PKI. Maka sudah sangat wajib jika keberadaan FPI HTI PKI haram terlarang sepanjang masa di negeri ini.
Indonesia aman makmur damai bermartabat berbudaya berdaulat tanpa FPI HTI PKI musuh rakyat dan bangsa.
Jaga Kampung Desa dari Talibanisasi, Hoax, Intoleransi, Radikalisme khilafah komunisme terorisme.
Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara.
“Mendukung Penuh BNPT, DENSUS 88, POLRI dan TNI menumpas tindak tegas aksi maupun gerakan intoleransi radikalisme terorisme,” pungkas Gus Wal.