PNIB: Harga BBM di Indonesia Jauh Lebih Murah dari Negara-negara Lain

SintesaNews.com – Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), melalui Ketua Umumnya AR. Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyikapi penyesuaian harga BBM yang baru ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut Gus Wal, “Harga BBM di Indonesia sangat jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan berbagai negara negara lain di belahan penjuru dunia, terutama dengan negara-negara produsen penghasil minyak dunia.”

Bahkan harga BBM di Indonesia saat ini juga lebih rendah dari Arab Saudi.

“Seberapa pun besaran dan banyaknya alokasi kuota untuk BBM bersubsidi tidak akan pernah cukup sejak zaman dahulu,” ungkap Gus Wal.

-Iklan-

Gus Wal berpendapat, “Pemerintah harus menggunakan semua instrumen dan alat untuk menopang dan meringankan beban rakyat.”

“APBN harus wajib diselamatkan demi kepentingan bangsa dan negara. Banyak sektor yang sangat perlu lebih banyak mendapatkan subsidi demi kepentingan rakyat Indonesia. Jangan sampai APBN hanya habis terkuras untuk subsidi BBM, sedangkan banyak sektor lainya jauh lebih penting mendapatkan subsidi dan perhatian,” terangnya.

Menurut Gus Wal, “Alokasi kuota subsidi BBM bisa dialihkan untuk lebih menitik beratkan pada sektor pendidikan, pertanian, ketahanan pangan, subsidi pupuk.”

“Selain itu pula juga ada baiknya pemerintah untuk sesegera mungkin membuat kebijakan konversi BBM sepeda motor menjadi ke BBG atau listrik,” saran Gus Wal.

“Selain itu pula aturan penggunaan kendaraan umum. Tentunya dengan penambahan armada angkutan umum baik di perkotaan maupun pedesaan, tentunya dengan baiknya fasilitas dan komponen dalam angkutan umum, perlu digalakkan untuk menghemat konsumsi BBM subsidi,” tuturnya.

“Dan angkutan umum dan logistik yang mencakup kebutuhan pokok rakyat seperti sembako dll. bisa diberikan subsidi khusus, agar kenaikan harga BBM ini tidak memicu dampak buruk dengan melambungnya harga harga kebutuhan dasar pokok masyarakat,” pungkas Gus Wal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here