SintesaNews.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror menangkap tiga orang terduga teroris di Kabupaten Tebo, Jambi. Penangkapan dilakukan pada Senin (22/8/2022) sekitar 00.30 WIB.
Terduga teroris yang ditangkap berinisial IS yang merupakan tenaga honorer di desa yang ada di Kecamatan Tebo Ulu. Kemudian RI yang juga tenaga honorer di Pemda Tebo, dan MA merupakan warga biasa.
“Ada tiga orang terduga teroris ditangkap Densus 88,” kata Kapolres Tebo, Fitria Mega melalui pesan singkat, Selasa (23/8/2022).
Di tengah gaduhnya netizen 62 atas kasus drama Ferdy Sambo yang menyita perhatian publik belakangan ini, secara diam-diam Densus 88 Polri terus bergerak dan berhasil meringkus sel-sel jaringan terorisme di Indonesia. Di saat kita semua sibuk dan gaduh, atau di saat kita semua lelap tertidur, Densus 88 melakukan upaya preventif, mencegah aksi-aksi terorisme terjadi di masyarakat dan merugikan banyak orang yang membuat Indonesia berduka.
Ketua Umum PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR. Waluyo Wasis Nugroho atau Gus Wal mengapresiasi keberhasilan Densus 88.
“Aksi dan kinerja Densus 88 di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Marthinus Hukom patut kita apresiasi setinggi-tingginya. Yang selalu menggagalkan aksi-aksi terorisme, dengan menangkap para teroris di seluruh penjuru negeri sebelum mereka melakukan aksi terorisme,” ujar Gus Wal.
Gus Wal juga mengingatkan kepada masyarakat agar menyudahi membahas soal Ferdy Sambo.
Baca:
“Kita harus sadari, dan waspadai ada kelompok kepentingan tertentu yang ingin menunggangi kasus FS (Ferdy Sambo) yang sesungguhnya terselip muatan propaganda ideologi khilafah,” ungkap Gus Wal.
“Kemudian kelompok tersebut akan menjadikan kasus FS menjadi bola salju lalu mereka akan demo berjilid-jilid,” tambah Gus Wal.
Baca:
Gus Wal berharap kepada masyarakat untuk menyudahi pembahasan terkait kasus Ferdy Sambo dkk.
“Kasusnya akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan untuk segera diadili,” kata Gus Wal.
“Kita sebagai masyarakat hanya perlu untuk mengawal proses hukumnya, kita percayakan pada Kejaksaan selanjutnya dalam hal ini jaksa dan hakim yang bertugas.”
“Masih banyak hal lain yang lebih penting dan produktif untuk dibahas dalam kehidupan kita, daripada ikut-ikutan terus-terusan latah mengikuti pembahasan kasus Ferdy Sambo yang seperti dipaksakan untuk menjadi Hot Issue atau topik panas dengan massive-nya pemberitaan hampir di semua media tanpa henti agar menjadi bahasan masyarakat,” ujar Gus Wal.
Ia menambahkan, “Hal seperti itu jelas harus kita waspadai, siapakah yang bermain dan mencari untung dalam kasus ferdy sambo ini dengan me-massive-kan pemberitaan kasusnya?”
Gus Wal meminta masyarakat untuk mewaspadai upaya-upaya dari kelompok Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme dan Kaum Intoleran yang notabene anti Pancasila menunggangi kasus Ferdy Sambo untuk menggiring opini tidak percaya kepada Polri, TNI dan pemerintah.
“Setelah upaya mereka sukses maka mereka akan menaikkan level propagandanya menjadi anti polisi, anti TNI dan anti pemerintah. Untuk selanjutnya mereka akan melakukan demo besar-besaran anti polisi, anti TNI dan anti pemerintah dengan berjilid-jilid anarkis dan makar,” tutur Gus Wal.
“Karena itu kita harus segera sudahi pembahasan tentang Ferdy Sambo. Kita percayakan pada para petinggi Polri dan Kejaksaan nantinya untuk memprosesnya. Kita lihat dan kawal proses hukumnya,” terang Gus Wal.
“Namun jangan sampai kita terbawa terus-menerus arus propaganda yang sengaja didengungkan oleh kelompok Khilafah yang menggila,” jelasnya.
“Dukung penuh POLRI untuk selalu konsisten Presisi Melayani, Mengayomi, Melindungi dan Menjaga Rakyat Indonesia Setulus Hati.”
“Hukum tajam ke atas tumpul ke bawah.”
“Kami juga mendukung penuh reformasi birokrasi di dalam internal Polri. Demi mewujudkan Polri lebih baik lagi ke depannya, lebih bersih, lebih humanis, promoter dan presisi,” ujar Gus Wal.
Gus Wal menutup dengan pesan, “Jaga Kampung Desa dari Khilafah Radikalisme Wahabi Terorisme, Da’i Provokator, Intoleransi, Politik Identitas dan Bahaya laten fpi hti nii.”
“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkasnya.
Baca juga:
PNIB: Ferdy Sambo dkk. Bukan Cerminan Institusi, 430 Ribu Anggota Polri Tak seperti Ferdy Sambo