PNIB Bhaksos Air Bersih di Bojonegoro, Pertanyakan ke Mana CSR Exxon?

SintesaNews.com – Bojonegoro, Minggu 19 November 2023, organisasi kemasyarakatan kebangsaan lintas agama, suku dan budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) kembali mengadakan kegiatan Bhakti Sosial membagikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan panjang di Desa Jumok dan Desa Nganti yang terletak di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Berbeda dengan kegiatan serupa yang beberapa bulan terakhir dilakukan di Gunung Kidul Yogyakarta dan di Lamongan Jawa Timur, melalui Ketua Umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) kali ini PNIB mengadakan kegiatan Bhakti Sosial membagikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan panjang di Bojonegoro, sembari sosialisasi tentang “Sambut Ceria Riang Gembira Pemilu 2024 Aman Tertib Damai” serta mengajak kepada masyarakat untuk mendukung dan mendoakan semua Institusi lembaga negara BUMN BUMD, ASN Polri TNI untuk konsisten menjaga netralitas Pemilu 2024, dan dialog terbuka dengan warga masyarakat.

Gus Wal menyampaikan sangat prihatin atas krisis air bersih yang dialami oleh warga Desa Nganti dan Desa Jumok Ngraho Bojonegoro serta desa-desa lainya. Namun kepedulian pemerintah kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah (pusat, red.) terkesan seolah-olah menutup mata dan telinga dengan apa yang terjadi di wilayah-wilayah korban bencana kekeringan panjang di Bojonegoro serta di daerah-daerah lainya.

-Iklan-

Menurut cerita warga, truk tangki dari instansi setempat hanya mau membantu jika ada ada pengajuan dari RT RW dan Lurah setempat, sementara pihak-pihak yang bersangkutan seolah tidak peka terhadap amanat penderita rakyat.

“Di situlah kami merasa sangat sedih, pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan rakyat dan alat negara tidak mau membantu rakyat yang kesusahan. Dengan dalih dan alasan yang sengaja dipersulit. Entah karena ini menjelang Pemilu 2024 semua anggota DPRD dan Pemkab sibuk persiapan pesta demokrasi, ataukah memang tidak mempunyai anggaran khusus untuk mengatasi warga terdampak kekeringan, ataukah tak ada anggaran cadangan dari pemkab setempat?”

Padahal krisis air bersih di Bojonegoro dan di wilayah lainya adalah sebuah musibah tahunan antara Agustus sampai Desember.

“Haruskah rakyat hanya dibutuhkan jelang pileg, pilbub dan pilgub hanya untuk diambil aspirasi dan hak politiknya namun diabaikan hak-haknya?” tanya Gus Wal dengan nada geram.

Selain menyinggung tentang DPRD, Bupati dan Gubernur yang seolah-olah abai, Gus Wal juga mempertanyakan Manfaat dari keberadaan Exxon di Bojonegoro yang notabene merupakan perusahaan besar multinasional yang selama bertahun-tahun sudah mengeruk hasil perut bumi Bojonegoro, dan menghasilkan keuntungan bagi mereka. Namun seolah-olah juga diam dengan warga Bojonegoro tempat dimana mereka menghisap kekayaan perut bumi Bojonegoro yang dijadikan pundi pundi kekayaan mereka.

“Ke mana larinya CSR mereka? Kenapa juga tidak dialokasikan untuk warga sekitar yang terdampak musibah kekeringan panjang, mereka punya segalanya dalam pabrik raksasanya di Bojonegoro, namun di manakah nurani mereka?”

Gus Wal juga berharap kepada pemerintahan kelak yang memimpin bangsa ini untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan tambang yang ada diseluruh Indonesia untuk kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bangsa Indonesia.

“Semoga tidak ada lagi perpanjangan kontrak-kontrak fantastis diberikan kepada perusahaan asing. Sudah saatnya semua hasil bumi dan yang terdapat dalam isinya dikelola oleh negara sendiri, BUMN dan anak bangsa Indonesia, agar tidak ada lagi ketimpangan-ketimpangan sosial seperti yang terjadi di Bojonegoro dan di berbagai daerah lainya,” tutup Gus Wal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here